I Became the Wife of the Monstrous Crown Prince

Bab 28

“Ayah, tidak ada ilmu hitam yang memindahkan kutukan Dewi ke orang lain. Jangan percaya jika Anda pernah mendengarnya. Kamu harus mewaspadai keluarga Cassil, terutama Richard.”

"Apakah kamu pikir aku akan tertipu oleh hal seperti itu?"

Dia tersenyum seolah meyakinkanku.

Ada alasan mengapa Tenstheon jatuh ke dalam perangkap Richard di novel aslinya.

Suatu hari, kondisi Blake menjadi sangat serius, dan yang lebih parah, Pintu Kegelapan juga terbuka.

Tenstheon mencoba menyegel pintu untuk memenuhi tugasnya sebagai Kaisar, tetapi jika dia menggunakan kekuatan cahaya, dia tidak dapat menjamin bahwa kehidupan Blake akan tetap utuh.

Tenstheon didorong ke dalam situasi yang ekstrim sehingga dia menggunakan ilmu hitam meskipun dia tahu itu adalah pertaruhan yang berbahaya, dan kemudian, akhirnya kehilangan nyawanya.

“Aku pasti akan menyelesaikan kutukan Putra Mahkota, jadi tolong percaya padaku.”

"Kau mengomel lagi."

“Aku tidak. Itu saran yang perlu.”

"Jangan khawatir. Saya punya dua anak yang harus saya urus. Aku tidak akan bertindak gegabah.”

Dia mengacak rambutku pelan.

Anak yang harus dilindungi.... Salah satunya adalah Blake. Yang lainnya adalah saya.

Menurut cerita aslinya, Kaisar akan kehilangan nyawanya tahun ini. Tapi itu tidak akan terjadi sekarang.

Aku akan melindunginya.

***

Penerimaan Akademi Ksatria lebih cepat dari tempat lain. Itu karena para siswa perlu menjalani pelatihan musim dingin untuk memperkuat tekad mereka.

Saya ingin Diana mencapai mimpinya menjadi seorang ksatria, tetapi saya khawatir karena dia berkata dia harus berlatih di musim dingin, dan bukan di musim semi yang mekar.

Tapi Diana, orang yang terlibat, sangat bersemangat seperti anak anjing.

“Yang Mulia, Anda tahu saya hanya mempercayai Anda, kan? Jika bukan karena Anda, saya tidak akan bisa pergi ke akademi karena saya akan terlalu khawatir tentang dia. Tolong jaga dia agar tetap aman!”

“Ya, kakak ipar, jangan khawatir. Bekerja keras itu baik, tetapi berhati-hatilah agar tidak terluka.”

“Jangan khawatirkan aku. Aku akan segera lulus dan menjadi seorang ksatria!”

Senang rasanya melihat mereka berdua bergaul dengan baik.

"Mari kita bahas siapa yang lebih menyukainya dalam enam tahun."

"Bukankah kita sudah sampai pada kesimpulan?"

“Oh, itu adalah kemenanganku.”

"Apa maksudmu? Saya menang!"

"Ayo pergi. Kita akan terlambat untuk upacara masuk jika kita menunggu lebih lama lagi.”

"Ya! Yang Mulia, sampai jumpa selama liburan musim panas!”

"Aku akan menunggu."

"Yang Mulia, saya akan segera kembali."

"Ya. Semoga perjalananmu aman, Ancia.”

Hanya siswa dan anggota keluarga yang diizinkan untuk menghadiri upacara penerimaan Akademi Ksatria.

Saya naik kereta dengan Diana dan menuju ke Akademi Ksatria.

Diana mengenakan seragam celana hitam dari Akademi Ksatria dan mengikat rambutnya. Dia terlihat sangat keren.

“…Diana, Countess tidak bisa datang karena dia sibuk.”