3.sekolah glory

0 0 0
                                    

"Semuanya hanya memandang kesempurnaan daripada ketulusan" _alvira_
.
.
.
.
.

Kepindahan Vira ke sekolah glory sudah selesai di urus oleh papahnya. Dan hari ini ia di bolehkan sekolah.

Vira sudah siap dengan seragamnya yang baru, ia tidak memakai make up sama sekali, hanya memoles kan sedikit lipbalm ke bibir nya.

Setelah selesai, vira turun ke dapur, dan hanya minum segelas air. "Kenapa gak makan? " tanya velyn sinis.

"Nggak, nanti vira telat" Jawab vira.

"Vira, makan dulu kamu gak mau hargai masakan ibu kamu? " sarkas Adit.

"Ayah, sekolah baru Vira lumayan jauh dari sini jadi Vira harus berangkat sekarang" balas Vira. Setelah mengatakan itu Vira pergi meninggalkan dapur.

Vira berangkat ke sekolah menaiki angkutan umum, ia belum punya motor atau mobil.

☘️☘️☘️☘️

Sampai di sekolah, Vira masuk ke dalam area sekolah SMA glory, bagus bersih dan sangat luas. Banyak pasang mata yang menatap Vira dengan berbagai tatapan, ada yang menatap nya jijik bingung dan lainnya, tapi Vira tak menghiraukan tatapan itu. Ia tetap berjalan memasuki koridor menuju ruang kepala sekolah.

Sampai di sana, Vira masuk ke dalam sana, ada bu seli yang sedang mengetik laptop. "Permisi bu, saya Alvira, murid pindahan" ujar Vira memperkenalkan diri.

Bu seli membenarkan kacamata nya yang melorot lalu menatap Alvira, "oh Alvira, kenapa?" tanya bu seli saat melihat jelas wajah Alvira.

"Saya mau nanya, kelas saya di sebelah mana?" tanya Alvira.

"Sebentar" bu seli menelpon seseorang, setelah mendapatkan jawaban bu seli kembali menaruh ponsel nya di dekat laptop. "Tunggu siswi yang bakal antar kamu ke kelas" Vira hanya mengangguk.

Hanya 2 menitan Vira menunggu, siswi yang di maksud bu seli masuk ke dalam ruangan. Siswi itu tidak sendiri melainkan berdua, Vira rasa mereka sahabatan. Ke dua cewek itu tersenyum ramah kepada Vira yang di balas sama oleh Vira.

"Tolong anterin siswi baru ke kelas kalian, " suruh bu seli kepada dua siswi itu, "Vira, kamu ikuti mereka yah, mereka temen sekelas kamu" ujar bu seli pada Vira.

Vira mengangguk lalu mengikuti langkah 2 siswi itu setelah pamit keluar kepada ibu kepala sekolah. Ia berada di belakang kedua siswi itu, tak berani maju karena masih malu.

"Kok jalannya di belakang? Sini maju" kata salah satu siswi memberhentikan jalan mereka, ia berkata pada Vira.

"I-iya, " akhirnya Vira berjalan di sebelah cewek berambut sepinggan.

"Nama lu siapa? " tanya cewek yang di kuncir kuda.

"Nama aku Alvira" jawab Vira canggung.

"Gue arbelinda, panggil aja arbel atau Abel" ujar cewek yang di kuncir kuda.

"Gue alena, " kata cewek yang di sebelah nya, "nanti kita bawa lu keliling sekolah ini, biar tau tempat-tempat nya" ujar alena.

Vira hanya mengangguk, ia merasa canggung dengan 2 cewek cantik di sebelah nya ini "memangnya kalian gak malu deket sama aku? " tanya Vira sontak membuat Abel dan alena tertawa lepas.

"Ngapain malu coba? Kita kan sama-sama cewek" ujar alena setelah berhenti tertawa.

"Jangan merasa paling rendah Vira, kita semua rata, gak ada yang paling sempurna. Kecuali si sok paling sempurna" timpal Abel.

Vira tersenyum setelah mendengar perkataan Abel dan alena. Vira rasa, mereka tak mandang fisik.

☘️☘️☘️☘️

ALVIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang