"Strategi kali ini harus beda" ujar alvero sedang merencanakan tentang pembentukan saat tawuran nanti. Ia mulai menjelaskan ancang-ancang yang akan mereka pakai waktu tawuran nanti.
The leader, sebuah geng motor dari sekolah glory, ada juga dari sekolah lain. The leader ini di ketuai oleh alvero, ada adimas yang sebagai wakilnya. The leader terkenal sebagai pemimpin paling atas dari geng motor lainnya, karena the leader selalu menang jika mengikuti pertempuran atau tawuran antar geng. Ketua mereka sangat kejam tak memandang bulu dan juga dingin tak tersentuh, begitu pula dengan wakilnya ataupun inti dari the leader yang sama kejam nya dengan Ketua mereka.
Alvero Brace Grissham. Ketua dari the leader, yang tergolong dari keluarga Brace dan grissham. Keluarga paling kaya seantero kota tersebut. Sifat dingin dan kejamnya membuat semua orang takut dan patuh padanya. Ia hanya akan luluh jika bersama keluarga apalagi jika bersama adek perempuannya, carmela. Tapi yang membuat nya bisa menjadi ketua, karena pemikiran nya yang di atas rata-rata, dia adil dan tak pilih kasih kasih kepada teman-temannya.
"Jadi kita harus bawa senjata tersembunyi kalo ada lawan tiba-tiba pake senjata?" tanya alden.
Alden Jonathan, cowok cerewet bagai cewek, ia mempunyai banyak cewek di mana-mana, karena ketampanan nya yang mampu memikat semua cewek, lebih tepatnya karena dirinya selalu menggoda semua cewek.
Alvero mengangguk, "iya, tapi inget harus hati-hati jangan main pake senjata kalo lawan sekarang gak pake senjata. Karna senjata itu cuman untuk waspada kalau mereka tiba-tiba nyerang nya pake senjata" jelas alvero.
"Tapi kalo waktu nyerang di tengah pertempuran mereka tiba-tiba langsung pake senjata gimana, ver?" tanya glen kali ini.
Glen rechman, cowok blasteran thailand dan Indonesia. Sifatnya sama seperti Alden, hanya saja ia tidak memprioritaskan banyak cewek. Cukup satu cewek tapi selalu berganti setiap bulan bahkan bisa satu minggu langsung ganti lagi.
"Ya ngehindar lah, glen. Kan udah pernah vero ajarin cara menghindar" bukan alvero yang menjawab tapi Devian.
Devian Gio Pramudya, cowok lembut dan baik. Kadang kasar kadang lembut, bagaimana moodnya saja. Semua cewek terpikat dengan ketampanan dirinya, hanya saja ia belum mau mempunyai hubungan. Bikin ribet kalo kata dia mah.
"Ya, siapa tau kan, waktu mau ngehindar senjatanya tiba-tiba langsung ada gitu. Kan bikin waswas" beo glen.
"Dim, lu yang bikin bagian kelompoknya yah" suruh alvero kepada adimas, ia tak menghiraukan perkataan yang lainnya.
"Iya" jawab adimas.
Ya, kalian pasti tau dengan adimas bagus prasetya. Cowok dingin dan cuek. Sifatnya hampir mirip dengan alvero, tak ada bedanya malahan.
"Kita di bagi jadi 3 bagian, bagian kanan dan kiri terus tengah. Yang tengah di pimpin sama gue dan vero, bagian kanan Devian dan glen dan yang kiri di pimpin sama Alden dan Ryan." adimas menyebutkan seluruh anggota yang terbagi di setiap bagian, dan juga tugas-tugas bagian masing-masing.
"Oke, nanti setiap bagian tinggal ngasih info yang gak hadir di sini" ujar alvero menutup perkumpulan sore ini. Anggota lain kecuali inti anggota keluar dari ruangan itu.
Devian berdiri "dim, ada yang mau gue bicarain" ucapnya menuju keluar dari sana. Adimas juga ikut menyusul Devian yang sudah keluar terlebih dahulu.
☘️☘️☘️☘️
"Lu kenapa gak akui dia sebagai bagian keluarga lu?" tanya Devian to the point. Sekarang mereka duduk bersisian di dapur.
"Ada berhak apa lu ngatur gue?" balas adimas balik, ia sedikit tak suka dengan arah bicara Devian sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIRA
General Fiction"Seburuk apa diriku sampai orang lain merasa jijik padaku?" Semuanya merasa jijik jika bersama Alvira, padahal wajah alvira tidak seburuk yang di kata kan oleh orang lain. Bahkan dirinya menjadi bahan perundungan bagi kelompok cewek yang merasa peng...