Chapter 8

4.5K 592 76
                                    

'Aku harus menghadiri acara ulang tahun direktur. Kau pulanglah lebih dulu, tidak perlu menjemputku.'

Zhan mengirim pesan untuk Yubin. Setelah bekerja, Zhan memutuskan untuk tinggal sendiri di apartemen yang dibelikan orang tuanya. Namun Yubin sering menginap di apartemennya. Membuatnya jarang membawa mobil karena Yubin lebih sering mengantar dan menjemputnya.

"Dokter Xiao, kemarilah!"

Salah satu rekan kerjanya melambaikan tangan. Memintanya mendekat dan menyisakan satu kursi kosong untuknya.

Para dokter muda dan dokter senior merayakan pesta ulang tahun di salah satu bar elit. Saling melempar basa-basi sembari menyesap wine.

"Mari bersulang untuk Dokter Wen."

Dentingan gelas saling bersahutan. Senyuman formalitas tercetak di semua wajah para dokter. Dan tatapan Zhan teralihkan saat melihat sosok tidak asing dari meja mereka.

"Yibo," batinnya. Di sana Yibo tampak saling bersulang dengan banyak wanita. Dan beberapa pria paruh baya berjas mahal.

"Kenapa aku harus melihat dia bahkan di tempat seperti ini?"

Zhan mencoba mengabaikan. Menyesap sedikit segelas wine di tangannya. Mencoba mempertahankan kesadaran karena besok pagi ia memiliki jam tugas.

Pemuda manis itu mulai merasa lelah dengan pembahasan para dokter di sana. Saling memuji dan melempar tawa yang ia tahu hanya sebagai kebutuhan keadaan.

Matanya melirik ke ujung sana. Terkesiap saat tanpa diduga Yibo menatap ke arahnya. Terasa mengintimidasi yang membuatnya langsung mengalihkan pandangan.

 Terasa mengintimidasi yang membuatnya langsung mengalihkan pandangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa dia melihatku seperti itu?"

Beruntung banyak dokter yang harus bertugas besok pagi. Mengharuskan mereka mengakhiri acara agar tidak mabuk dan terlarut dalam pesta.

"Dokter Xiao, aku bisa mengantarmu kalau kau mau." Seorang dokter senior menawarkan diri.

"Terimakasih banyak dokter Cao. Tapi saya bisa menunggu taksi. Terimakasih sudah mengkhawatirkan saya." Zhan berucap sopan yang dibalas senyuman dokter di depannya.

"Baiklah! Hati-hati di jalan." Pria itu menepuk pundaknya. Berlalu dari sana dan menuju ke parkiran.

Masih dengan sopan santunnya, Zhan mempersilahkan semua dokter yang pulang lebih dulu. Menyisakan dirinya yang menunggu taksi di tepi jalan.

Matanya menyipit saat mobil dengan sorot lampu menyilaukan mendekat ke arahnya.

"Siapa?" batinnya.

"Masuklah!" Si pengemudi membuka kaca jendela. Menampakkan sosok tampan yang justru membuatnya menghela nafas.

"Yibo?"

"Masuklah! Aku akan mengantarmu pulang!" pinta sosok itu lagi begitu ringannya.

"Apa dia sedang mencoba mengakrabkan diri seperti teman lama?" Zhan justru menatapnya kesal. Berlalu dari sana saat sebuah taksi mendekat. Dengan tergesa ia masuk tanpa mengizinkan sosok kembali bersuara.

I Hear Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang