Baby Pretender 🐣

423 44 0
                                    

Inspirasi dari Great Pretender. Peringatan sebelum kalian membaca..
Ada beberapa kata kasar yang mungkin buat kalian gak nyaman.
Ada beberapa cuil adegan dewasa, jadi yang belum legal usianya jangan bandel yaa...

🔞🔞🔞

💚OG💚

Happy Reading
.
.
.
.
.
.

"Tuan apa ini milikmu?" seru Gun di tengah riuhnya dentuman musik yang menggema di seluruh ruangan.

"Benar. Terimakasih sudah menemukannya untukku," balas pria bermata sipit itu mengulas senyum tipis.

Gun balik tersenyum lalu pergi keluar meninggalkan Bar yang cukup ramai. Ia akhirnya bisa bernafas lega. Tangannya merogoh saku celananya. "Dasar pria tua bodoh." Ia membuka dompet yang sama seperti milik orang barusan. "Dia pasti sangat kaya."

"Sial." Ia terkejut ketika melihat isi dompetnya hanyalah lembaran kertas yang ia potong sendiri. "Apa aku salah menukar dompet," pikirnya kemudian menggeleng.

"Aw Gun bagaimana kita akan makan hari ini," keluh Sing.

"Siapa dia sebenarnya, kenapa ia menyadari kebohongan kita," gumam Gun. Keningnya berkerut tanda ia sedang berpikir keras.

"Kau lupa menukarnya pasti," tukas Sing kesal.

"Tidak. Aku benar-benar menukarnya dengan kedua tanganku."

Gun masih tidak mau disalahkan. Karena gagal mencuri uang tuan kaya raya yang ia temui di bar, alhasil mereka makan mi instan malam ini.

"Sudahlah Sing kita makan mi instan saja."

💚OG💚

"Gun, Gun bangun buruan." Sing berkali-kali mengguncang tubuh Gun.

"Ada apa Sing, masih pagi begini-"

"Tidak ada waktu untuk bersantai-santai lagi, ayo cepat kita kabur dari tempat ini. Polisi ada di depan pintu kamar kita." Ucapan Sing sontak membuat mata Gun terbelalak.

"Apa?" Gun langsung bangkit dari tidurnya dan membawa barang-barang seperlunya.

"Kita akan berpisah di sini Gun, kau bisa keluar melalui jendela yang ada di selatan dan aku akan lewat yang sebalah utara," jelas Sing yang sudah siap untuk pergi.

Gun hanya manggut-manggut mendengar penjelasan singkat Sing. Setelah dirasa semua keperluannya ia bawa, ia segera berlari keluar melalui jendela kamarnya di sebelah selatan. Tepat saat ia keluar dihadapannya ada tembok rumah lain. Jarak antara kamarnya dengan rumah disebelahnya cukup sempit, membuat Gun harus berjalan miring untuk melaluinya. Ia sempat mengintip halaman rumah kontrakannya yang sudah di hadang beberapa polisi. Tanpa berkata-kata lagi, ia segera berlari meninggalkan rumahnya sebelum polisi itu memergokinya.

"Dia melarikan diri," pekik salah satu polisi yang memergoki Gun.

"Sial." Gun berlari sekuat tenaga sampai-sampai ia hampir tertabrak oleh sebuah mobil mewah yang berhenti mendadak di hadapannya. Tanpa peduli siapa pemiliknya, ia segera memasuki mobil itu. "Bawa aku sejauh mungkin dari kompleks ini," ujarnya seraya mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

"Siap tuan." Suara itu mengejutkan Gun. Ia tergelak ketika melihat pemilik dari mobil mewah yang ia tumpangi.

"K-kau..." Gun memejamkan matanya, ia kehilangan kesadarannya entah karena apa.

💚OG💚

"Bekerja samalah denganku tuan Atthaphan," ujar pria itu tersenyum tipis.

Gun menggeleng cepat. "Lepas dulu baru aku akan menjawab." Ia terus berusaha melepas tali yang mengikat tubuhnya di atas kursi kayu.

Short Story Off GunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang