Cerita ini terinspirasi dari salah satu lirik lagu Mama Adele - All I Ask
Tentang sebuah keegoisan, ketulusan, dan penyesalan.
"if this my last night with you, hold me like i'm more than just a friend"
Cast : Mino (Winner) x Lisa (Blackpink)
Di pub...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• Unconditionally. I'll love you unconditonally. •
Dalam kehidupan ini, seberapa sering kau mendengar kisah tentang seorang manusia yang mencintai sahabatnya sendiri dan berakhir rumit karena banyaknya pertimbangan tak pasti yang mereka ciptakan sendiri?
Kisah tentang hal ini sudah terlalu klise namun pembahasannya tak pernah surut dari perdebatan.
Sebagian orang mengatakan mencintai sahabatmu sendiri adalah hal yang mustahil. Bayangkan saja, kau mengenalnya sedari lama dan tau apa saja keburukannya. Bukankah akan sangat konyol jika kau menaruh rasa cinta yang romantis diantara hubungan kalian yang berjalan penuh kegilaan? Apakah itu tidak akan terasa sangat menggelikan? Kisah seperti itu hanya terjadi di film dan novel, hanya sebagian kecil orang yang mengalaminya.
Kaum ini percaya bahwa itu terjadi hanya karena dirimu yang tak bisa membedakan rasa sayang dan cinta. Takut kehilangan sahabatmu karena kau terlampau menyayanginya layaknya keluarga itu wajar, tapi untuk mengubah hubungan penuh canda kalian ke arah romansa akan sangat sulit, ucap mereka.
Lalu sebagian orang yang lain akan sangat tak terima jika hal 'mencintai sahabat sendiri' dianggap sebagai hal yang mustahil. Mereka justru menganggap hampir seluruh persahabatan lawan jenis di dunia ini pasti mengandung unsur ini dan perbedaannya hanya terletak di antara kau mau memendamnya saja atau mengatakannya secara terang-terangan.
Tak ada yang salah dari keduanya.
Mereka yang menganggap mustahil adalah mereka yang beruntung karena tak pernah mengalami hal semacam ini dan mereka yang dengan tegas tak setuju pada kaum mustahil adalah orang yang pasti pernah terjebak pada rumit sedihnya kisah percintaan pada sahabat sendiri.
Sayangnya, Lalisa Agistira, seorang kepala chef cantik di sebuah hotel terkenal di Yogyakarta, yang bisa dikatakan cukup sukses di usianya yang baru menginjak 24 tahun, ikut terseret pada rumit kisah cinta pada sahabatnya sendiri yang bernama Mino Danuarta.
Hubungan Lisa dan Mino terjalin dengan sangat manis sedari Lisa masih menginjak usia tiga belas tahun. Perbedaan usia empat tahun diantara mereka tidak berarti apa-apa karena terbukti, mereka bisa saling memahami satu sama lain dengan sangat baik dalam jangka waktu yang lama meskipun pola cara berpikir masing-masing jelas berbeda.
