5. - Sorry -

436 66 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•If everyone had a love like us,they wouldn't calledthat place above,Heaven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


If everyone had a love like us,
they wouldn't called
that place above,
Heaven.

Malam ini Mino jadi pergi untuk menemui Jennie. Sebelumnya lelaki itu terus mengatakan untuk membatalkan rencananya dan menunggu Lisa, namun Lisa yang memaksanya untuk tetap berangkat dengan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.

Mino pergi dengan berat hati setelah Lisa meredakan tangisnya. Lalu tepat setelah kepergian Mino, Lisa kembali meratapi nasibnya. Dada gadis itu terasa seperti di tinju dari segala arah, nafasnya yang memang sudah memberat sedari tadi semakin menjadi.

Lisa tak lagi berusaha menetralkan perasaanya, karena kali ini ia benar-benar kehilangan harapannya. Gadis itu berulang kali mengucapkan kata maaf kala mengingat orang tuanya dan Haruto. Gadis itu tahu bahwa malam ini mungkin akan menjadi malam terakhir di hidupnya, dan ia merasa cukup setelah mendapat satu pelukan hangat dari Mino.

Lisa tahu jika ia membiarkan kambuhnya menang kali ini, maka ia akan mengecewakan banyak orang. Namun, Lisa juga merasa bahwa jika ia tak ada, semua akan berjalan dengan normal. Orang tua dan adiknya tak perlu repot mengurus dirinya yang memang sudah tak dapat melakukan apapun. Lalu Mino dan Jennie juga bisa bersatu tanpa harus memikirkan perasaan dirinya jika Lisa tiada.

Maka gadis itu mengucapkan maaf sekali lagi kepada Mino karena ia tak bisa menuruti permintaan lelaki itu untuk bersabar dan bertahan sedikit lagi. Menunggupun akan terasa sangat percuma karena hidupnya hanya berporos pada Mino. Tidak akan ada lelaki lain yang bisa menggantikan Mino.

Gadis itu menangis habis-habisan melepaskan seluruh emosinya secara bersamaan tanpa suara dan benar saja, sesaknya datang dengan perlahan tapi pasti. Penyakitnya kambuh lagi untuk yang kedua kali dan dalam waktu yang berdekatan. Rasanya sangat sakit sekali di dada. Lisa bergerak kesana kemari menghadapi rasa sakitnya.

Kali ini berlangsung lebih lama dari yang terakhir sebelum akhirnya mamanya menemukannya dalam kondisi mengenaskan.


unconditionally (mino x lisa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang