5.

40 0 0
                                    

Malam pun tiba, El menghabiskan malamnya dengan menonton tv di kamar bundanya.

El yang tiduran dengan paha bundanya sebagai bantalan. matanya sontak terpejam tak kala sang bunda mengelus rambutnya dengan lembut.

"bunda" lirih El karena memang sudah mengantuk.

Di liriknya wajah putranya "iya sayang, kenapa? anak bunda udah ngantuk ya hum?" jawab bunda dengan tangan yang masih setia mengelus rambut El.

Yang di tanya hanya menduselkan kepalanya di perut sang bunda, hal itu membuat bunda sedikit geli akan tingkah anaknya itu "kalo ngantuk pindah ke kamar sayang, jangan bobo disini"

"mau bobo sama bundaa" rengek El seperti bocah. kekehan keluar dari mulut sang bunda "yasudah, tidur yang nyenyak ya bayi gede nya bunda" merundukan kepalanya seraya mengecup lama kening putranya itu, senyuman manis terbit dari bibir Hera ketika melihat wajah damai anaknya yang sudah terlelap.

***

Seperti biasanya hari ini El melakukan kegiatan sebagai seorang murid.

El mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang, di tengah perjalanannya ia nelihat seseorang yang ia temui beberapa hari lalu, tepatnya saat gadis itu jatuh tepat dihadapan El. El memberhentikan motornya tepat disamping gadis itu yang membuat Vanya reflek menatap ke arah sampingnya dimana ada El yang sedang menatapnya.

"lo? ngapain ngeliatin gue?" tanya Vanya dengan nada yang agak sewot.

"lo ngapain?" jawab El yang malah balik bertanya, hal itu mengundang kekesalan gadis cantik itu.

"lo galiat gua lagi jalan? gitu aja pake nanya" kesal Vanya.

"naik."

Vanya hanya memandang El dengan raut heran.

merasa tidak ada pergerakan apa-apa dari gadis itu, El pun menarik tangan gadis itu agar naik ke motornya.

"lemot" gumam El yang masih bisa di dengar oleh Vanya. Vanya hanya mendecih pelan, lagian suruh siapa ngomong singkat-singkat begitu, iyakann, fikir Vanya.

El pun melajukan motornya menuju ke sekolah mereka.

***


GAMALIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang