Prolog

50 15 0
                                    

Dunia ini terasa tidak adil, ketika aku harus siap menerima kenyataan pahit di saat usia ku yang terbilang masih muda. Waktu itu aku masih duduk dibangku sekolah, aku sangat senang bila ada festival olahraga disekolah apalagi sekolah selalu memberikan siswa-siswinya tempat untuk mengasah bakat anak didiknya yang terpendam.

Kamis, 14 Februari 2022 saat itu antar sekolah mengadakan perlombaan Moto GP dan aku ikut serta didalamnya. Awalnya aku tidak berniat untuk ikut perlombaan itu, karna orang tua ku selalu melarangku untuk mengikutinya dengan alasan olah raga ini berbahaya, tapi karna ini menyangkut dengan wanita yang teramat ku sayangi akhirnya aku menentang kedua orang tua ku, diam-diam aku mendaftarkan diri menjadi salah satu peserta dan disitulah terjadi kecelakaan yang membuat aku harus kehilangan orang-orang yang amat ku sayangi, ada papah, mamah, sahabat dan tentunya someone very special in my life yang selalu menyemangati ku bahkan yang lebih tragisnya lagi aku harus meregam nyawa di tempat kejadian.

Menyesal, itu lah kata yang tepat aku gambarkan saat ini. Kenapa Tuhan membiarkan semuanya pergi dari diriku, bahkan kepergianku bertepatan dengan hari ulang tahun mamah yang tercinta. 

Saat jasad ku mulai dikebumikan dalam liang kubur, aku berteriak lalu menangis berharap akan ada orang yang menolongku dan mu'jizat itu menghampiriku. Ruh ku tidak terima bila harus berakhir saat ini juga, hingga aku bertemu dengan seorang kakek tua penjaga makam yang dapat melihat ruh ku. Ia mendekati ku dan berkata "Hey anak muda, aku bisa saja membantumu untuk menyelesaikan semua urusan mu didunia ini sebelum kamu pergi dan itu semua harus kamu lakukan dalam waktu seratus hari, apa kamu siap?"

Aku pun menyetujuinya, apapun yang di ucapkan oleh kakek tua itu ku ikuti hanya demi bisa menuntaskan semua urusan ku yang tertunda. Hingga waktunya telah tiba ku ucapkan salam perpisahan dan ku ikhlaskan untuk pergi meninggalkan orang-orang yang sangat berarti dalam hidupku.

100 HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang