Para hadirin dengan jas hitam bergantian mengelus peti putih yang kokoh nan baru, kini giliran Renjun
ia menatap diam peti itu, ia hendak marah kepada diri sendiri, mengapa ia meninggalkan temannya saat itu
"Jaemin, kenapa secepat itu?"
Ia menggengam kuat petinya dengan tangan yang bergetar, Jisung yang memoerhatikan di belakangnya memeluk renjun pelan pelanSemua tak percaya ini terjadi, begitu juga sosok diam yang jauh di pojokan memperhatikan
Mark yang sudah semakin melemas dan dingin, berjalan kearah pusat
"Kita akan bertemu, ini saatnya kita bertemu, Tunanganku"
KAMU SEDANG MEMBACA
curious
Fanfiction[markmin] terkadang berbuat baik itu sulit mencintai itu menyakitkan dan mengabaikan itu mudah