Prakk!
Tang!
Dugh!
Gumbrang!!!!
"Sini maju sialan!" Sakura memekik kepada Loli,
"Lo yang maju goblok!"
"Halah! Bilang aja lo takut upil gajah!"
"Gue gak takut! Lo nya aja gak berani!"
"STOPPP!"
Sakura dan Loli menoleh keasal suara, disana ada Pria paruh baya yang sehabis pulang kerja. Pria itu menghela nafas saat melihat kedua anaknya tengah bergulat.
Sakura yang membawa spatula dan centong sedangkan Loli membawa wajan besar. Mereka berada diatas sofa yang entah kemana posisinya, Tidak lupa kondisi rumah yang ancur luar biasa.
"Turun!" Herman menyuruh anak-anaknya untuk turun. "Ayah bilang turun! Kalian denger gak?!" Sentaknya.
Sakura dan Loli segera turun.
"Beresin! Ayah capek liat kalian begini terus," ucap Herman menatap kedua anaknya kecewa, lalu pergi begitu saja.
Sakura melirik Loli, "gara-gara lo!"
Loli yang tidak terima ikut nyolot, "kok gue! Lo yang mulai duluan babi!"
"Siapa yang ngundang emosi gue?"
"Ayah bilang beresin bukan berantem lagi!" Suara Herman terdengar, Sakura dengan dongkol membereskan rumah yang berantakan. Begitu juga Loli, beginilah kehidupan mereka tidak ada akurnya.
Akan selalu seperti itu, saling menyalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shut Up
Randomkesalahan terbesar Sakura adalah saat mendatangi club untuk menjemput Kakaknya, hingga keberadaannya membuat seseorang tertarik dengannya? Atau tubuhnya? Dan seterusnya hidup Sakura tidak tenang dengan adanya pemilik Onyx tajam itu. "Kesini, gue b...