Suara bising dan musik terdengar begitu keras, hentakan musik dan hentakan orang-orang yang tengah bergoyang membuat semuanya runyam. Sakura pias saat tiba didalam, begitu ramai. Ia tidak tahu harus mencari Loli dimana. Begitu banyak orang dan Sakura sulit untuk mencarinya, ia juga bingung harus kemana.
Dan sialnya ia terjebak di sekeliling orang-orang yang tengah berjoget, Sakura begitu risih dan tidak suka. Ia menyesal memasuki tempat sialan ini. Ia terus berusaha keluar dari kerumunan dan sedikit mendorongnya, bodo amatlah ya. Tak lama ia bebas dari lautan manusia gaje. Ia sedikit lega, menghela nafas sejenak. Lalu matanya mengedar mencari keberadaan Loli, setaunya dari status Loli ia sedang duduk dengan sebotol minuman tidak jelas.
Sebenarnya Loli tuh di didik tidak sih sama Ayah Herman terhormat, pikir Sakura. Padahal Ayah Herman terhormat kan begitu memanjakan Loli bahkan menomer satukan kakak sialannya itu. Tapi sepertinya zonk.
Disana!
Sakura melihat Loli tengah duduk sendiri, sepertinya sudah tepar. Sakura membenarkan topinya kemudian melangkah mendekati Loli yang nampak setengah sadar, Kacau sekali. Menyedihkan, pikirnya.
Setibanya disana ia menarik tangan Loli, "pulang!" Ucapnya dengan sedikit keras, karena suara musik menghalanginya.
Loli mengangkat kepalanya, "siapa sih lo?" Tanyanya.
Sakura memutat mata malas, "gue? Anaknya Uchiha Itachi, sekarang lo pulang atau gue lempar chidori?" Jawab Sakura ngawur.
Bukannya menjawab Loli malah tertawa, "oh lo Ra? Ngapain kesini, sana pulang disini bukan tempat buat bocil kaya lo." Ucap Loli yang tengah mabuk itu. Sakura geram.
"HEH! Asal lo tau, gue tuh ogah banget kesini! Najis! Kalo gak disuruh Ayah lo gak mungkin gue kesini pea!" Sakura sudah emosi. Ia memaksa menarik tangan Loli.
"Apaan sih!" Sentak Loli, "gue gak mau pulang! Lo aja sana yang pulang!"
Sakura menggeram menahan amarahnya, "lo jangan susah di atur! Ayah nyariin lo goblok!" Pekik Sakura.
"Ya terus kenapa? Lo peduli hah?" Loli tak kalah emosi.
"Cih! Peduli? Gue peduli sama orang kaya lo lo pada? Dapet apa gue? Gue kaya gini karena gak mau denger ocehan bokap lo yang sama rewelnya kaya lo!" Kata Sakura.
Tidak terima, Loli langsung mendorong Sakura dengan kuat.
Sakura memekik saat tubuhnya didorong, dikira akan jatuh ternyata ia malah menubruk seseorang dibelakangnya. Sakura langsung menoleh kemudian sedikit menjauh, seorang pria yang tabrak. "Maaf!" Ucap Sakura, ia hendak kembali mendekati Loli namun tangannya ditahan.
"Dia siapa?" Suara pria itu, begitu berat.
Sakura menoleh dengan heran, ia segera melepaskan tangannya namun tidak bisa. Sialan, kenapa ini?
Loli menatap pria yang ia kenal itu, "lo mau dia? Pake aja." Ucap Loli kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Sakura yang kebingungan.
"Kampret! Loli sialan! Lo mau kemana? Woy Tai!" Sakura nampak mengamuk, ia mencoba melepaskan tangannya yang dipegang pria yang tadi ia tabrak.
Dengan perasaan takut ia menatap pria yang terlihat setengah mabuk, "lepasin gak?!" Sentak Sakura sedikit sangar menutupi rasa takutnya.
Bukannya menjawab pria itu malah nyeret Sakura menjauhi kerumunan.
Panik! Sakura yang ditarik paksa mencoba melepaskan diri. Ia takut diperkosa. Jelas. Apalagi ini tempat laknat, pasti banyak yang begitulahhh.
Sakura menjerit keras, ia memukul pria yang membawanya itu. "Lepasin babi!" Pekiknya. Tak habis akal ia menggigit tangan Pria itu dengan keras.
Sampai langkah mereka berhenti dilorong yang sepi. Itu membuat Sakura semakin waswas. Ia mencoba menutupi wajahnya dengan topi yang ia pakai.
Pria didepannya terdiam kemudian dengan sekali hentak mendorong Sakura ke dinding!
Sakura meringis punggungnya terbentur tembok keras, ia melirik pria didepannya yang Menatapnya datar dan lurus. Ya cakep sih, sayangnya sinting, "Siapa sih lo? Main narik-narik aja, lo kira gue embek!" Bukannya takut kini Sakura malah kesal, lagi.
Pria itu masih diam menatap Sakura lekat, menatapnya dari ujung kaki hingga rambut. Sakura yang merasakan diperhatikan lebih membuatnya menatap heran dengan ekspresi jeleknya.
"Gak gitu juga ngeliatinnya! Iya gue tau cantik mirip Lisa blackpink tap--Eh heh hehh!" Sakura menghindar saat pria didepannya mencoba mendekati dirinya.
"Mau ngapain lo njir?!" Pekik Sakura, kemudian tangannya dicekal dengan kuat oleh pria yang tidak dikenal itu.
Benar-benar musibah Sakura masuk sini, nyesel. Asli nyesel.
"Lepasin gue atau gue teriak!!" Ancam Sakura dengan pelototannya.
Tanpa babibu Sakura langsung berteriak "TOLONG! WOY TOLONGIN GUE!!"
Sebelah lagi tangan Pria itu mencekik leher Sakura, sontak perempuan itu terkejut dan menatap Pria didepannya waswas. Rasa takutnya kembali bersarang dan semakin membesar, mati disinikah dia?
"Psikopat.." ucap Sakura sangat pelan dan juga takut. Mungkin bergerak sedikit saja sudah mati dia karena langsung dicekik.
"Lepasin adek gue,"
Tiba-tiba Loli muncul bersama Acep, what? Kenapa bisa? Bukannya si Acep didepan atau dia masuk?
Pria yang di panggil Tin itu menoleh lalu melepaskan Sakura. Akhirnya Sakura bernafas lega, ia segera mendekat ke arah Loli dan Acep.
"Wah! Semena-mena lo sama besti gue!" Seru Acep.
Pria itu menatap Sakura kemudian Loli, "adek lo?" Suaranya begitu berat dan serak.
"Iya, jadi gak usah ganggu!" Jawab Loli, kemudian ia menyeret Sakura keluar dari tempat itu meninggalkan pria itu seorang diri.
Sakura menoleh kebelakang untuk melihat pria yang tidak dikenalnya itu, lalu matanya melotot saat Pria itu tersenyum padanya. Ia segera memalingkan wajahnya, kenapa malah menjadi takut. Mereka menghilang!
Menyisakan senyuman misterius tanpa mereka sadari.
*
"CUKUP!" Sakura berteriak agar kekacauan semua ini berhenti, Ia menatap Kakak dan Ayahnya bergantian.
Kenapa sih ia tidak bisa hidup damai tanpa ada pertengkaran sekali saja. Kenapa semuanya semakin rumit! Ayahnya mempermasalahkan Loli yang tidak becus sama sekali, memang kapan Kakak bangsatnya itu benar! Apa Herman baru menyadari sekarang? Kemana saja dia kemarin.
"Lo berdua bisa sih! Gak usah bacot-bacotan, capek tau gak dengernya! Sekali aja kalian gak berantem, susah emang? Kenapa kalo apa-apa selalu dipermasalahin ujung-ujungnya Ayah bakal manjain lagi. Basi tau gak!" Cukup, Sakura sudah emosi dan jengah.
Dengan kesal ia pergi meninggalkan ruangan tersebut "Kamu juga samanya kaya kakak kamu Ra!" Sahut Herman dengan keras.
Langkah Sakura berhenti, lalu berbalik menatap ayahnya, "Sama?" Beonya tidak percaya, ia menatap Ayahnya dengan bingung dan senyum sinis, "kita sama-sama gak terdidik Ayah! Jelasnya aku beda sama dia, dimananya yang sama? Ibu kita aja jelas beda, cuma Ayah yang sama, jadi kalo kelakuan kita sama berarti itu karena Ayah!" Bentak Sakura. Ia tidak sanggup, disamakan dengan Loli? Fuck! Bahkan kasih sayang mereka saja berbeda sialan!
"Sakura!" Loli membentak Sakura yang sedikit lancang terhadap Ayahnya.
Sedangkan Herman hanya terdiam setelah bentakan anak bungsunya itu, ia tidak terlalu heran Sakura seberani itu.
Dengan pandangan memburu karena marah Sakura meninggalkan mereka dengan langkah yang dihentakan, kemudian terdengar suara Pecahan entah itu apa yang jelas Sakura yang memecahkannya.
"Bangsat!" Teriak Sakura keras hingga terdengar ke telinga Loli dan Herman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shut Up
Randomkesalahan terbesar Sakura adalah saat mendatangi club untuk menjemput Kakaknya, hingga keberadaannya membuat seseorang tertarik dengannya? Atau tubuhnya? Dan seterusnya hidup Sakura tidak tenang dengan adanya pemilik Onyx tajam itu. "Kesini, gue b...