Gene dimasukkan ke dalam kamar gelap selama dua minggu akibat perbuatannya. Jadi, Off datang mengunjunginya untuk memeriksa kondisinya, karena ia dikabarkan ia sudah beberapa hari tidak menyentuh makanannya.
Seberkas cahaya merayap masuk dari pintu yang terbuka dan membuat suara keras saat Off masuk, namun itu tidak membuat Gene bereaksi atau membuka matanya untuk melihat siapa yang mengunjunginya.
Ia berbaring meringkuk di lantai yang dingin membelakangi pintu masuk, kondisinya terlihat tidak terlalu optimis, selain tubuhnya lemas, kesadarannya juga mengalami masalah, akibat tekanan darah rendah karena cadangan glukosa di dalam darah menipis.
Gene mendengar suara langkah kaki seseorang mendekat dan berhenti tepat di sampingnya, namun ia sama sekali tidak bergeming.
"Jika kau tidak ingin makan, maka aku terpaksa harus mengirimmu ke rumah sakit..." tutur Off yang terdengar khawatir.
Gene mengabaikannya dan tidak berkomentar.
"Aku tidak bisa membantumu jika kau tidak ingin membantu dirimu sendiri, atau kau ingin bunuh diri dengan cara ini?" tanya Off, mencoba memancing reaksinya. "Kuberitahu padamu, cara itu tidak akan berhasil, kau hanya membuang – buang waktu..."
"........................"
Off berpikir sejenak dan menambahkan. "Tetapi jika kau sungguh ingin mati, aku bisa membantumu..." ia berhenti sesaat. "Selain itu kau bisa mati dengan tenang, tanpa rasa sakit dan cepat, tetapi kuingatkan padamu, jika kau mati dan menjadi hantu penasaran jangan mencariku untuk balas dendam..." candanya.
Mendengar itu, Gene seraya menoleh ke belakang dan melototinya.
"Sebelum aku mati, aku akan membunuhmu terlebih dahulu..." pria yang lebih muda akhirnya membuka mulutnya dan merespon.
Off terkejut mendengar responnya, lalu tertawa dan membalas. "Kau butuh teman atau agar aku bisa membantumu bereinkarnasi setelah mati?"
"Agar kau berhenti mengganggu hidupku, aku tidak butuh apapun darimu, enyahlah dari pandanganku!!!" bentak Gene dengan emsoi sambil menggertakkan rahangnya kuat, ia lalu mencoba bangun dari posisinya dan duduk bersandar di dinding.
Off menggunguk mengerti dan membalas. "Aku minta maaf, tetapi...suka atau tidak aku adalah satu –satunya dokter di tempat ini, hidup matimu akan menjadi tanggung jawabku..." ia berhenti sejenak. "Aku tidak akan mengganggu hidupmu, jika kau memperhatikan kondisi kesehatanmu dan menjaga dirimu dengan baik..."
Ucapan Off seperti tamparan bagi Gene, mau tidak mau ia harus mengakui bahwa pria itu tidak pernah mengusiknya jika ia tidak ada urusan di klinik.
"Jadi, jika kau ingin aku berhenti mencampuri urusanmu, tolong bersikaplah kooperatif dan berhenti memberiku masalah..." ujar Off to the point.
Selesai berkata demikian, ia segera membuka tasnya dan mengeluarkan peralatannya berupa alat pengukur tekanan darah, peralatan infuse beserta tiang portable, jarum suntik, beberapa botol obat cair dan vitamin.
Gene tidak membalas, ia segera mengalihkan pandangannya dan mengabaikan Off.
Off lalu memanggil seorang petugas untuk membantunya. Pertama – tama ia memeriksa tekanan darah, selanjutnya memasang infus, dan terakhir menyuntikkan obat dan vitamin ke dalam kantong infus.
"Sudah selesai, terima kasih..." ucap Off singkat dan pamit untuk meninggalkan tempat itu. "Jika kau tidak ingin melihat wajahku lagi, jangan membuang makananmu lain kali..." ia menambahkan sebelum pergi.
Gene memandangi punggung Off sesaat dengan tatapan tajam, lalu mengalihkan pandangannya pada selang infus ditangannya dan mencengkram tinjunya dengan emosi, rasanya ia ingin menarik keluar benda itu, iapun menghembuskan nafasnya dengan kuat berusaha menahan diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bahasa Indonesia - I Saw Him, from Behind the Bar - END
Misterio / SuspensoPairing : Off x Gun Atthapan Genre : Crime/Drama PS : Ada nama salah satu character yang ku ubah dari versi yang pernah kupublish sebelumnya, dan untuk yang merequest pairing ini, aku minta maaf karena sempat menarik cerita ini dan baru melanjutkan...