1. Racun

1.5K 142 20
                                    

"Aku ingin menemanimu."

"Aku ingin bersamamu, sayang."

"Kenapa kamu tidak bisa mencintai aku?"

Jaemin terus memandangi kamera nya. Melihat foto si kecil yang memiliki rambut berwarna pink gummy.

Dielusnya kamera miliknya yang menunjukkan foto lelaki cantik berambut pink yang sedang tersenyum.

Renjun namanya.

Jaemin sangat suka dengan Renjun.
Ia sangat ingin mencium rambut gummy itu.
Ia sangat ingin mencium bibir mungil milik lelaki mungil kesayangannya.
Ia sangat ingin merengkuh tubuh kecil itu dalam pelukan.
Ia sangat ingin memegang tangan putih itu.

Tapi Jaemin tidak bisa.

Karena Renjun adalah kekasih dari sahabatnya, Jeno.








.






23 Maret Renjun berulang tahun. Tanggal 16 Maret tepatnya hari ini, Jaemin mendapatkan undangan pesta ulang tahun Renjun melalui Jeno.

"Untukmu."

Jeno duduk di sebelah Jaemin kemudian membuka cola dalam kaleng. Meneguknya seperti orang yang sedang kehausan.

Memang. Hari itu cukup cerah. Dan cola bukan pilihan yang salah untuk Jeno.

"Apa ini?"

Jaemin membolak-balik kertas undangan berwarna kuning. Jeno menggidikan bahu.

"Dari pacarku. Dia bilang aku harus mengundang sahabatku ke acara ultahnya."

Pacarku
Pacarku
Pacarku

Rasanya begitu muak ketika Jeno menyebut Renjun-nya dengan sebutan pacarku.

Jika tidak sayang dengan surat undangan itu, mungkin Jaemin akan meremasnya. Tapi untung saja ia ingat. Surat undangan itu dari lelaki favoritnya.

Jaemin membuka surat undangan itu. Membaca sekilas kemudian memasukannya ke tas.

"Bagaimana? Kau akan pergi ke acara ulang tahun Renjun?"

Jeno sekali lagi meneguk cola nya. Memegang cola nya dan menatap Jaemin yang memasang ekspresi yang tidak bisa ditebak.

Jaemin mengangguk.

"Bagus. Aku pergi dulu. Renjun menungguku di gerbang."

Jeno berdiri dan berjalan meninggalkan Jaemin yang masih duduk di lapangan basket.

"Cih. Besar kepala. Nanti juga dia akan menjadi milikku."

Jaemin masih melihat Jeno di kejauhan. Kemudian ia memasukan kamera nya ke tas. Meninggalkan lapangan basket.

Kampus tampak sepi ketika Jaemin sudah berjalan sampai gerbang.

Jaemin berjalan menyusuri jalanan. Ia berniat untuk melihat-lihat hadiah untuk Renjun. Kebetulan besok hari Sabtu. Dan Jaemin berniat tidak akan keluar rumah.

Ia memasuki toko pakaian. Berjalan ke bagian pakaian setelan. Ia diikuti oleh pramuniaga, sesekali Jaemin bertanya apakah ada model lain. Beberapa kali, bahkan sampai lima kali.

Love Me (Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang