Hii bestiee
Jangan lupa like dan Spam komen disetiap paragraf membuat mimin jadi semangat buat nulisnya💕
Happy readingg😚~~~
"Dewi?"
"Oh hi"
"Oh iya hi. Gimana kabar lo skarang"
"Ya seperti yang lo liat"
Aku masih pnya rasa dendam sebenarnya saat mengingat bahwa dia prnah dekat dengan ku tapi tiba-tiba membuangku dengan seenaknya atau orng biasa menyebutnya dengan kata "di ghosting". Namun mengapa saat melihat muka polos nya aku seperti jatuh cinta kembali?
"Gemas nya" tanpa sadar benakku mengatakannya
Aira dan rizki sibuk berbicara berdua tanpa menghiraukan keberadaan kami. Sedangkan razka cuma memainkan ponselnya dengan sesekali tersenyum
"Cih cewe mana lagi yg dia goda. Ini jga si aira bgst bucin bgt. Kalau tau gini gue gabakal ikut. Tapi untung si bisa liat razka lgi hehe"
"Ah ga. Gue gaboleh berpikir kyak gitu lagi. Gue gamau dimainin sama dia. Gue harus pindah meja" tutur batinku segera saat menikmati paras razka
"Gue pindah meja ya. Disini panas kek neraka" kataku dengan alasan, sambil menyinggung mereka berdua
"Si bangst diam ga?" ujar aira sambil tersenyum dan mengarahkan telunjuknya dimulutnya menyuruhku berhenti berbicara
"Cwe itu ga boleh ngomong kasar" rizki menatap tajam aira. Aira hanya tersenyum cengegesan.
"Noh dengerin tuh. Cewe gaboleh ngomong kasar"
"Lo juga sama ya ajg"
"Ck" tutur rizka dengn rada kesal. Mendengar itu aira langsung terdiam. Menyadari hal itu, rizki segera memegang pucuk kepala aira dan mengusapnya
"Lain kali jangan ngomong kasar didepan gue. Ya?" Katanya dengan nada lembut. Razka yang mendengar itu merasa jijik dengan saudara kembarnya dan membuat pose seperti ingin muntah
"Iyaa" terlihat muka aira memerah
"Dih salting lo ya?" Kataku dengn rada geli kepada mereka berdua
"Ga, apaan" aira segera menutup mukanya dengan kedua tangannya karna malu. Kami pun hanya tertwa
---
Aku duduk di pojokan didekat jendela sibuk dengan ponsel yang ada digenggamanku. Sesekali menggerutu mengapa aku tidak memiliki pacar. Apa aura ku tertutup? Atau aku prgi dukun sja untuk membuka aura?
Tak lama hanyut dengan pikiran ku seseorang datang menghampiri dan duduk tepat dihadapanku
"Sendiri aja neng"
"Razka? Ngapain lo disini?"
"Panas telinga gue denger mereka" diapun tersenyum sambil menutup telinganya.
Lagi lagi tersenyum. Dia mungkin bisa membuatku pingsan karna senyumnya. Senyum yg menurutku hanya satu didunia ini. Mungkin kalian mengatakan bahwa aku sangat alay, Tpi itu memang kenyataannya
Hening, tidak ada yang membuka topik diantara kami. Kami sibuk dengan hp kami masing-masing
"Ehem"suara itu memecah keheningan
"Lo udah punya cowo ga skrang?"
Mendengar itu aku terkejut tetapi berusaha untuk bersikap seperti biasa
"Ga. Emang napa?"
"Oh gapapa" diapun kembali melihat ponselnya. Terlihat senyum terukir pada paras tampannya
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAI KAPAN?
Teen FictionSifat tarik ulur memang sangat memuakkan. Tapi mengapa kebanyakan orang masih menunggu untuk didatangkan perasaan? Sampai kapan seseorang harus menunggu? Sampai kapan seseorang harus menolak jika ada yang mendekatinya? [Diterbitkan pada tanggal 3 M...