Wildest Story

Chapter 3 "Enchanted"

Jacob POV

"Mampus lawan gue Jake. Padahal gue mau taruhan sama Taylor, biar gue kalah ya gue jadian sama dia"

Jake itu adalah anak SMA Bristen dan tinju paling kuat se nasional. Bukan tandingan Jacob yang masih juara antar sekolah.

"Mati gue" kata-kata itu terlontar dengan otomatis begitu tau kalo gue harus menang.

— —

"Mati deh gue" Taylor menepok jidat dan menatap Chasy.

"Gue jilat ludah gue sendiri Sy"

"Gimana ini" wajah Taylor terlihat sangat...
Merah, panik, dan—

Senang.

Bel Istirahat Pertama Berbunyi

"Taylor ayo ke kantin"

"Ga, gue bawa makanan. Makan dikelas aja gue" ucap Taylor lemas tak berdaya.

"Yaelah sis. Makan b dikantin"

"Iya deh" jawab Taylor pasrah.

— Kantin —

"Buset rame banget. Ramein apaan si"

"Tay, kantin kan emang selalu rame"

"Oiya ya, mungkin gue terlalu sensitif hari ini" jawab Taylor sambil mencari tempat duduk di kantin.

Akhirnya mereka duduk di pojok kanan dari kantin, menjauh dari kerumunan orang-orang, akhirnya Taylor makan bekalnya dan Chasy makan makanan yang disediakan sekolah secara prasmanan.

"Taylor bagi donk ayam lo, kurang protein nih gue"

"Hahaha anjing, padahal lo dapet sosis 10 biji, maruk lo" ucap Tay sambil memotong ayamnya.

"Ayam geprek mah gabakal gue tolak Tay, yang ada gue mintain dah. Menarik perhatian banget anjir"

"Emak gue yang masak neh. Bukan sembarang masakan, senggol dong" ucap Taylor sambil membuat gerakan tangan seperti rock n roll.

"Dikira tongkrongan kali" mereka tertawa.

"Hai. Maaf ganggu" mereka sontak menengok ke arah kiri dimana orang itu berdiri

Xylie.

"Dia keren banget anj" bisik Chasy ke Taylor dan Taylor pun mengangguk setuju

"Gue mau tanya ke lo Taylor" Taylor pun dengan cepat menunjuk diri sendiri dengan telunjuknya dan memasang muka ketakutan.

"Lo suka sama Jacob?" Taylor pun mematung, tak bisa menjawab.

"Tergantung kak"

"Mampus gue" ucap Taylor dalam hati.

"Lo tau kan, Jacob sama gue FWB" Xylie memegang kerah Taylor, dan membenarkan posisi dasi Taylor yang bahkan tidak berantakan sama sekali.

"Jadi gue harap lo..."