"darimana saja kau!? " ucap Sinb yang sedari tadi menunggu kepulangan Umji didepan pintu.
"aku tadi hanya mampir sebentar ke taman ka." seketika Umji panik karena dia takut jika dimarahi lagi oleh sinB.
"ohh bagus, KAU ENAK BERSANTAI-SANTAI SEDANGKAN JEMURAN BELUM KAU ANGKAT UMJI, KAU LIHAT LANGIT DISANA SUDAH MENDUNG APA KAU INGIN MENCUCINYA 2 KALI!! " kesal Sinb yang langsung memegang dan menarik daun telinga Umji menuju balkon dirumah.
"k-kak tolong hentikan."
"hiks kak sakitt.." Umji berkata sambil memegang kupingnya yang sedang ditarik oleh kakanya , sesekali ia ingin melepaskan tangan Sinb yang menarik kupingnya tapi itu tidak bisa karena tenaga Sinb bisa dibilang lebih kuat dari Umji.sesampainya dibalkon Sinb langsung melepaskan tangan dia yang memegang kuping Umji dan menarik kuat tangan Umji lalu membantingnya.
"nah angkat sekarang." Sinb yang mengucapkan itu langsung berjalan kekamarnya dan meninggalkan Umji begitu saja.
Umji yang sedang mengangkat pakaian yang sudah ia cuci tak lama ia mengeluarkan air mata sedikit demi sedikit "eomma aku merindukanmu , sampai kapan Kaka akan terus terusan menyiksaku seperti ini , aku ingin merasakan kebebasan juga eomma.." air mata Umji mengalir begitu deras sampai membuat riasan yang ia pakai diarea matanya luntur.
Tak lama seseorangpun datang dan ya itu adalah kakanya, Sinb.
"YAAAA UMJI! " ucap Sinb yang meneriaki Umji sambil berjalan ke arah umji , Umji yang melihatnya langsung menghapus air matanya dengan terburu-buru.
Sinb yang melihatnya lalu bertanya "mengapa kau menangis?" Sinb terlihat bingung , namun kebingungan itu tidak terlalu ia perdulikan
"tidak apa-apa kak , hanya ada sesuatu yang masuk kedalam mataku." Umji berbicara tidak dengan yang sebenarnya Lalu ia hanya tersenyum.
"ahh Molla , untuk apa aku bertanya yang tidak penting , YAA ADIKKU KAU HARUS IKUT DENGANKU" sinb yang berbicara dengan terburu-buru langsung merampas tangan Umji dan menariknya menuju kamar Sinb.
Umji yang sedari tadi bingung ia hanya melamun dan mengatakan "t-tadi apa Adik? Kakaku Sinb memanggilku adik?" ucap Umji dalam hati dengan hati yang senang.
"kau tunggu disini aku akan mengambilkan baju yang sangat cantik apabila dipakai olehmu" lalu Sinb bergegas kekamarnya dan mengambil baju yang sangat bagus untuk dipakaikan kepada adiknya itu.
"yaa umji pakailah cepat!" Sinb yang mengucapkan itu dengan nafas yang tidak teratur karena ia berlari-lari dari satu tempat ke tempat yang lain , ia mendorong Umji ke kamar mandi dan menutup pintunya.
Umji yang sudah selesai memakai baju itu langsung keluar dan menemui Sinb "ka sudah selesai , aku sangat suka dengan bajunya , apa Kaka membelikannya untukku?" Umji yang bertanya kepada Sinb ia langsung memeluknya.
Sinb yang kaget melihat Umji memeluknya ia langsung melepaskan pelukan itu "tidak usah memelukku lagi , aku akan memberikan baju itu jika kau ikut denganku." ucap Sinb dengan wajah yang malas.
"Kaka akan membawaku kemana? " , Umji yang dari tadi kebingungan karena Sinb tidak memberikan jawaban yang jelas bahwa Umji akan dibawa kemana.
"CK kau ikut saja denganku dan tidak usah banyak bicara , sekarang ambil tas mu dan pakai parfum punyaku." Sinb yang mengatakan itu langsung menyemprotkan parfum yang ia miliki ke baju Umji dan tidak boleh ada yang tersisa sedikitpun.
"KA itu sangat berlebihan , aku tidak suka." Sinb yang mendengarnya tidak memperdulikan ucapan adikknya itu , ia langsung membawa Umji ke garasi dan menduduki umji didalam mobil miliknya.
diperjalanan semua terasa canggung karena tidak ada sepatah katapun yang dilontarkan dari mereka berdua , terlebih lagi sinb yang malas mengucapkan kalimat , sinb hanya fokus menyetir dan mendengarkan musik yang ia dengarkan diearphone.
setelah 15menit perjalanan mereka , Umji memulai pembicaraannya terlebih dahulu karena dia masih penasaran akan dibawa kemana oleh kakanya itu.
"ka sebenarnya kau ingin membawaku kemana?". Sinb yang mendengarnya langsung melepaskan alat yang ia pakai dikupingnya itu "kau akanku jodohkan." Sinb yang malas memutar mutarkan perkataan ia langsung berucap begitu saja.
"hah , dengan siapa , aku tidak ingin dijodohkan dengan pria yang tidak aku cintai!" Umji sangat panik karena ia ingin dijodohkan dengan pria yang tidak ia cintai bahkan tidak ia kenal.
"Halah kau diam saja , nanti jika kau menikah dengannya kau juga akan bahagia dengannya , kau tahu? uang dia sangat banyak , besok aku ingin membeli mobil baru dari uang yang dia kirim kepadaku , dan kau tahu jika aku berhasil menjodohkanmu dengannya Dia akan mengirimkan uang kepadaku setiap bulannya 100juta" Sinb berkata dengan sangat senang sambil membayangkan jika ia menjadi kaya raya dan akan menjadi orang terpandang , dia sangat tidak sabar.
"KA kau sangat jahat , kau akan menjualku bukan?, kau hanya ingin dirimu menjadi kaya raya dengan cara menjual diriku!" Umji yang mengucapkan itu ia menangis , ia berharap kakaknya sadar dan tidak gila harta seperti ini.
"hei adikku aku tidak mejualmu tapi aku menjodohkanmu dan kau tidak perlu menangis dan merasa sedih , lihatlah riasanmu itu akan luntur jika kau terus2an menangis , nanti kau tidak cantik lagi dan aku tidak akan mendapatkan uang." smrik Sinb yang langsung memutarkan bola matanya.
30menit berlalu , kini mereka sudah sampai ditempat yang Sinb tentukan bersama pria itu. "kau sudah siap adikku?", ia langsung menarik tangan Umji dan membawanya masuk kedalam cafe tersebut.
"ka lepaskan.." ucap Umji sambil terus melepaskan tangannya dari kakanya itu , namun tidak akan berhasil.
Sinb yang tidak mempedulikannya hanya diam saja dan terus menarik tangan Umji sampai menuju tempat yang diduduki oleh pria itu
"halo tuan" ucap sinb yang menurunkan sedikit badannya sebagai tanda salam.
"kau umji , senyumlah dan beri salam manis juga kepada lelaki ini" Umji pun menurut dengan perkataan kakanya itu.
n. maaf banget kalau ga nyambung.. aku baru pertama kali buat cerita diwattpad
upil_umji
KAMU SEDANG MEMBACA
IM not okay [Umji]
Fiksi PenggemarHwang umji adalah gadis manja yang kehidupannya berubah 180° setelah kepergian sang ibu,kali ini bukan hanya kehilangan sang ibu tapi dia juga merasakan kehilangan seorang kakak yang dulu sering kali memanjakan nya bahkan tidak ingin melihat adiknya...