Chapter 4 : The King's Watcher

100 17 0
                                    

-- ( LANCASTER ) --

Koran adalah salah satu media cetak yang digunakan untuk memperoleh informasi dan berita terbaru. Dalam era sekarang, koran sudah jarang digunakan. Orang-orang lebih memilih melihat internet atau tv karena gambar berwarna dan video lebih menarik dibandingkan kertas buram yang dihiasi rentetan huruf kecil.

Namun, nyatanya pagi itu koran laris manis sampai-sampai stoknya hampir habis.

Kenapa?

Karena koranlah yang lebih dulu memuat berita mengenai penyergapan villain di Kota Lancaster.

"Berita baru! Top Hero Deku, Dynamight, dan Shoto memburu dua orang villain!!" seru seorang anak laki-laki.

"Nak, aku beli satu."

Anak laki-laki penjual koran dengan senang hati menjual koran terakhir yang dirinya bawa pada pria berambut coklat.

"Thanks sir!!" seru si anak sembari melambai senang.

Si pria meraih salah satu kursi di depan restoran yang dinaungi kanopi kain bermotif strip hitam-putih layaknya zebra. Dirinya memesan dua kopi hangat. Satu untuk dirinya sendiri dan satu lagi untuk teman lama yang mengundangnya secara mendadak.

Ia membaca koran dan hampir tersedak ludah sendiri ketika melihat berita utamanya.

"Hey, David!"

[Y/N], dalam mode penyamaran, duduk seenak jidat di depan David.

"I thought you invite me for fine dinner instead of this," kata David yang menunjukkan artikel bertajuk 'Three Top Heroes VS Two Villains' yang dicetak besar dan jelas di halaman utama.

[Y/N] meminum kopinya, "Sorry. It just happen like that."

"Jadi, apa yang kau perlukan?"

Gadis itu tersenyum. Padahal sudah bertahun-tahun mereka tak bertemu, tapi David masih mengingat watak [Y/N].

"Anak ini. Dia membantuku."

Tanpa basa-basi, David mengeluarkan jam tangan dan pena dengan tali biru seperti kalung yang melekat di ujungnya lalu memberikannya ke [Y/N]. Ia pun berbisik, "New Item. Jam dengan teknologi resize yang bisa menyimpan beberapa benda. Pena teknologi nano yang bisa menjadi pistol. Tentu saja tanpa peluru."

[Y/N] menerima item pemberian David, "Thanks, David Shield. Oh, bagaimana kabar Melissa?"

"Masih sama seperti dulu. Dia ingin menunjukkan item terbarunya padamu."

[Y/N] tersenyum masam, "I wish I can see it. Well, see you later."

"[Y/N]. Aku pernah bertemu dengan hero Deku. Dia bisa kau percaya."

"Rules number one," ujar [Y/N] sebelum pergi dan berbaur dengan kerumunan.

"Never trust anyone," gumam David.

°

°

°

°

°

-- ( LANCASTER ) --

"We got some information."

Wanita berambut kucir kuda, Elenor Brown, menyentuhkan ponsel miliknya ke layar. Data berpindah, dari tampilan di ponsel mungil menuju layar raksasa yang membentang di ruang pertemuan.

"Urahime [Y/N] terlihat di penyewaan mobil. Audi A3 hitam. KX79 RYU." Elenor menekan tombol kecil di pointernya. Tampilan berubah ke peta daerah Lancaster dengan titik biru yang bergerak pelan. "Beruntung, penyewaan mobil tersebut menaruh pelacak di tiap mobilnya."

My Hero : The Witness [Midoriya Izuku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang