--- ( [Y/N]'S SECRET BASE ) ---
Kringg.... kriiing.... kriiiiing
Bel berbunyi 3 kali. Bel pertama berbunyi selama 1 ketuk. Bel kedua berbunyi 3 ketuk. Dan bel ketiga berbunyi 5 ketuk.
[Y/N] menyambar tongkat besi. Ia menyembunyikannya di balik tubuh. Kemudian ia membuka pintu besi.
Nampaklah seorang pemuda yang membawa tas kain coklat yang terlihat agak kumal. Tas itu berisi koran yang akan dijual esok hari.
"Miss? What happen?"
"No one follow you?"
Anak itu menggeleng.
[Y/N] mempersilahkan pemuda itu masuk lalu menutup pintunya rapat-rapat. Ia duduk di meja lalu menunjuk kalungnya.
"Help me with this."
Jelas anak itu bakal menolak. Melepas kalung sama saja menyalakan pelacak, sama saja menekan tombol bunuh diri. Siapapun yang memakai kalung itu, dia adalah musuh, tahanan, dan budak organisasi.
"H-how did you get it?"
"He's crazy. I'm out from that bastard organisation."
"B-but I can't. They will find and kill me."
"Not if I can hide you." [Y/N] mengelus koran lama yang berdebu. "I have an old friend."
°
°
°
°
°
--- (Lancaster, UK) ---
Tidak ada yang lebih menyebalkan daripada membiarkan villain lolos. Apalagi setelah markasnya diserbu 3 Top Hero."T-Tenanglah, Kacchan."
Oh, ralat.
Ternyata anak brokoli sialan itu lebih menyebalkan.
"URUSAI DEKU!! Lagipula... KENAPA TOP HERO SEPERTIKU HARUS DATANG KE LANCASTER HAH?! AKU JUGA SIBUK DISANA!"
Bakugou bukannya marah tanpa alasan. Siapapun bakal marah kalau dipaksa datang ke negara asing tanpa alasan yang jelas kemudian diperintahkan menyerbu tempat villain hari itu juga. Apalagi, mereka memanggil 3 Top Hero di Jepang bersamaan.
Yah, sebuah misi mendadak, tanpa pemberitahuan, informasi lengkap, dan tentu saja tanpa rencana.
"You guys just lost the most dangerous villains."
Ah, dan jangan lupakan tempat tanpa tata krama ini.
"Shut the fuck off!!"
"You dragged us here without giving us any information. So, bear with it," ujar Todoroki.
Wanita itu, wanita yang baru saja mengejek ketiga hero yang gagal menangkap semua villain, membungkuk singkat. Ia kemudian menuntun ketiganya ke ruang pertemuan tertutup yang dihiasi layar raksasa yang menampilkan foto-foto.
Wanita berambut kuncir kuda itu berdeham sebelum menekan pointer. Slide berganti. Kali ini ia menunjukkan foto logo kepala anjing bermata hijau menyala dengan gigi-gigi tajamnya.
"Kami mendapatkan informasi beberapa hari lalu. Black Shuck, organisasi villain yang kami yakini sebagai dalang pembunuhan keluarga bangsawan di Cambrigeshire, melakukan pergerakan."
Slide berganti ke video singkat. Terlihat seorang anak laki-laki tengah berlari didalam kabut kemudian terdengar bunyi ledakan dan kamera pun terhenti.
"Mereka bergerak cepat. Dari Cambridge, Nottingham, dan terakhir di Lancaster."
"Kenapa tidak ke London? Cambridge lebih dekat dengan London daripada Lancaster," kata Todoroki.
Wanita itu menggeleng-geleng, "Kami tidak tau apa rencana atau seperti apa organisasi itu. Namun, kami yakin rencana mereka berkaitan dengan ketiga orang ini."
Slide menampakkan foto tiga orang yang diletakkan sejajar.
Wanita itu menunjuk foto paling kiri, sebuah potrait seorang pria berambut hitam gelap dan bermanik hijau zamrud. Kulitnya putih pucat hampir seperti mayat dan terdapat bekas luka melintang di lehernya.
"Aeron, orang dengan banyak identitas seperti pedagang permata, penjahit, dan masih banyak lagi. Tidak ada catatan kriminal ataupun informasi lain. Kami percaya dia adalah pemimpin Black Shuck yang baru."
Kemudian, ditunjuklah foto kedua dan ketiga. Terlihat seorang wanita cantik dengan bibir ranum dan mata kelabu gelap. Rambut pirangnya sebahu. Di sebelahnya, terdapat potrait dari seorang wanita dengan rambut berwarna senada, mata kelabu gelap dengan sedikit nyala kemerahan.
"Urahime Lily dan Urahime [Y/N], dua villain yang membuat senjata biologis secara ilegal. Mereka pernah mendapat investasi dari All For One dan League of Villain sebelum bergabung di Black Shuck. Kedua kakak beradik ini tercatat terlibat dengan percobaan Trigger Bom Humarise."
Wanita itu membagikan selembaran kertas berisi informasi singkat mengenai Black Shuck yang telah diperoleh.
"30 hari lalu, kami mendapatkan pesan dari Urahime Lily."
"London bridge is falling down?" ulang Midoriya ragu dengan bait lagu anak-anak yang tercantum di laporan.
"Lalu, dimana dia sekarang?" tanya Todoroki.
Slide berganti. Kali ini mereka menampilkan mayat wanita dengan kondisi mengenaskan. Pakaian basah penuh bercak, wajah tak berbentuk dengan rahang bawah yang nyaris copot, kaki patah, dan bekas tembakan di dada serta perut.
"Urahime Lily ditemukan meninggal dengan 37 luka tembak. Setelah penyelidikan ditemukan sidik jadi Urahime [Y/N] di pistol dekat jasad. Dengan informasi ini, kami sangat yakin Black Shuck merencanakan sesuatu."
"Hah! Kalian ingin kami membereskan kekacauan di negara kalian sendiri?!"
"Iya. Kami takut Black Shuck lebih kuat daripada League of Villain. Ini adalah permintaan langsung dari Yang Mulia Pemimpin Negara."
Wanita itu membungkuk. Sebagai seorang tangan kanan dari pemimpin negara, ia tau kalau menunduk, membungkuk, ataupun berlutut pada orang selain majikannya adalah hal yang tabu sebab tindakannya mencerminkan tindakan pemimpin negara.
Tapi hey, memangnya apa yang bisa dilakukan seorang warga negara ketika negaranya terancam bahaya?
"Karena itu, tolong bantu kami."
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
London bridge is falling down
Falling down. Falling down
London bridge is falling down
My fair lady
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hero : The Witness [Midoriya Izuku]
Fiksi Penggemar"Where do you keep the data?" Menjadi satu-satunya korban selamat dari kejahatan sekelompok villain bukan berarti hidupmu telah aman. Bukan berarti pula para polisi dan hero akan membantumu. "Help me if you are a hero!!" - Urahime [Y/N] "Too bad...