Far, Very far

136 12 0
                                    

Busan, adalah tempat tinggal Sean bersama keluarga bermarga "Kim". Sementara Juan? Dia terbawa sampai ke pulau Jeju bersama keluarga yang bermarga "Yang" juga.

"Bagaimana kondisi anak kita? Ada dimana mereka sekarang? Apa mereka baik-baik saja? Siapa yg telah menyelamatkan mereka?" Pertanyaan bertubi-tubi datang dalam benak sang ibu, bagaimana ia tidak mengkhawatirkan dua putra pertama yg datang dalam hidupnya itu?

"Tenang Soojin, Aku yakin ada orang yang masih peduli dengan bayi tanpa dosa itu, mereka tidak punya dosa, pasti mereka selamat." Jawab ayah sembari menenangkan ibu

Tiga hari pasca kebakaran besar itu, penyelidikan dilakukan oleh tim kepolisian. Tak lupa sang ayah memohon agar keberadaan dua putranya diselidiki

Dan apa yang dirasakan ibu? Hatinya terasa sakit, setiap hari-hari yang ia lalui tanpa kedua buah hati nya terasa hampa, semua tidak ada gunanya tanpa anak-anaknya itu.

Ibu Soojin terduduk disamping kasur dan menyenderkan kepalanya pada pinggiran kasur sambil menengok makanan dimeja yang terasa hambar untuknya. Ia memikirkan si kembar, lagi-lagi si kembar. Kenapa tidak? Itu adalah kali pertama keluarga "Yang" memiliki keturunan setelah ayah Jingoo.

Ibu selalu meneteskan air matanya saat memikirkan anak-anaknya. Dia hanya terus menangis sembari menunggu ayah pulang.

*Ceklek. Seseorang membuka pintu kamar yang ditempati ibu.

Ibu hanya mampu melihat kaki orang itu karena air mata yang terus betcucuran.

"Sayang, apa kau baik-baik saja? Kenapa kau tidak makan?" Pertanyaan itu muncul dari mulut orang itu saat dia melihat nampan berisi makanan kesukaan ibu lengkap dengan minumannya. Siapa orang itu? Ayah, dia sudah pulang.

"Jingoo! Jingoo itu kau kan? Bagaimana? Apa yang kau temukan tentang anak kita? Mereka dimana? Aku sangat merindukan mereka Jingoo." Pertanyaan ibu langsung meloncat dari mulutnya sambil menangis tanpa menjawab pertanyaan ayah terlebih dahulu.

Ibu bertanya dengan nada berharap bersamaan dengan air matanya dan meluapkan tangisannya diakhir kalimat.

*Busan POV

"Siapa dan darimana asal bayi manis nan imut ini? Apa dia sudah diberi nama? Aku yakin sudah, tapi siapa namanya?" Tanya ibu Kim Soo-A.

Sean saat ini sedang bersama keluarga ibu Soo-A. Tidak lebih tepatnya hanya bersama ibu Soo-A. Ibu Soo-A adalah seorang janda dan hanya tinggal sendiri.

Namun, sekarang sudah ada bayi manis kita bukan? Jadi ibu Soo-A akan merawatnya dengan sepenuh hati agar bayi ini bisa tetap menjadi alasan bagi ibu Soo-A untuk hidup.

Walau tinggal sebatang kara, ibu Soo-A sangat giat bekerja sehingga hidupnya sangatlah tercukupi. Ladang jagung yang besar, kebun teh, dll.

"Nak, ibu akan memberimu nama Kim Sunoo. Bagaimana?" Kata ibu Soo-A lirih.

Sean tersenyum tipis tanda dia setuju, tapi senyumnya lekas pudar seperti dia belum yakin.

*Jeju POV

"Anak manis dan tampan ini memiliki daya tarik pada mata yang seperti mata kucing, siapa namamu anak manis? Beri aku petunjuk agar aku bisa merawatmu dalam lingkungan ini." Suaranya sangat lemah, nada bicaranya seperti orang yang bisa meramal.

Sangat jelas dari suaranya bahwa yang merawat Juan adalah seorang nenek-nenek. Dan nama nenek itu adalah Yang Jae-Moon. Dia nenek tua yang tinggal sebatang kara sebelum kehadiran si tampan, dia bisa meramal identitas dari visual seseorang, tapi kali ini kenapa Juan berbeda?

Bahkan nenek Jae-Moon tidak mendapat petunjuk tentang identitas Juan. Mengapa? Ada apa dengan Juan?

"Anak tampannya nenek, apa kau setuju jika nenek memberimu nama Yang Jungwon? Yang adalah marga kita, dan Jungwon artinya adalah taman, kau adalah taman berjuta bunga kehidupan bagi nenek." Tawar nenek Jae-Moon.

Bak tawarannya disetujui sejenak, Juan tersenyum tipis. Namun senyuman itu juga lekas hilang. Menandakan bahwa dia sedikit yakin (?).

*haloo readers!!! Apa kabar? Maaf yaa waktu itu aku ga up, soalnya emng bnr² sibuk. Dan maaf klo chapter ini panjang(?) krn biar to the point.

-Gmna klo aku double up sebagai gantinya waktu itu? Okelah ya kannn??? Maaf klo ada typo lngsg dikoreksi aja, namanya juga manusia hehe :)









In the NEXT LIFE | SunwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang