SEAN a.k.a SUNOO

103 12 3
                                    


⚠️Kalo ada typo tolong dikoreksi ya teman²!

*makasih yang udah mau mampir :)



"Eomma, aku ingin makan bubur dan sup kesukaanku boleh? Aku ingin sekali makan itu." Pinta Sunoo kecil kepada sang ibunda.


"Oh? Kenapa tidak boleh? Eomma akan membuatkannya untukmu. Tolong tunggu sebentar yaa sayang." Balas ibu Soo-A penuh kasih sayang.

***

"Adeul, bubur dan sup nya sudah jadi. Sekarang makanlah agar kau cepat tumbuh menjadi orang yang sukses." Ujar ibu Soo-A. Dia sangat menyayangi putra yang ia beri nama 'Kim Sunoo' itu, bahkan jika kenyataannya Sunoo bukanlah anak kandungnya sendiri.

Apakah dia harus peduli pada kenyataan jika dia sendiri tidak tahu bahwa orangtua kandung putranya sedang mencarinya? Siapa yang peduli jika kita sendiri tidak tahu apa yang terjadi diluar sana?

"Eomma, makananku sudah hab- akkhh..." rintihan kesakitan berhasil lolos dari mulut Sunoo.

"Akkhh... Eom-ma, sa-kit... Saa-kitt to-long aku eom-ma." dada Sunoo sesak bak nyawanya sudah berada di ujung.

Dengan sangat kuat tangan kiri Sunoo meremas dadanya, dan tangan satunya mencoba untuk berpegangan pada benda yang menurutnya kuat untuk jadi pegangan.

"Sunoo, Sunoo kau kenapa nakk? Apa? Dimana yang sakit? Sunoo, katakan pada eomma! Eomma akan membantumu." Soo-A pun sangat panik melihat putra semata wayangnya menangis kesakitan.

"Disini eomma, disini yang sa-kit." Sunoo menunjuk dada kecilnya dengan napas ter engah-engah.

Tidak tahu apa yang terjadi pada putranya, Soo-A langsung memberinya air. Tapi Sunoo menolaknya karena apa gunanya jika ia tidak bisa menelan setetes pun air bening itu?

Dengan cekatan, Soo-A menggendongnya dan pergi membawanya ke rumah sakit terdekat. Soo-A sangat khawatir akan putra semata wayangnya itu.

"Tunggu sebentar lagi Sunoo, Dokter hebat akan menanganimu. Eomma tidak peduli berapapun biayanya, eomma pasti membayarnya demi kesayangan eomma." Cicit Soo-A sembari memeriksa keadaan Sunoo.

***

Sesampainya di rumah sakit, dokter dan perawat langsung menyiapkan perawatan untuk anak itu. Dan Soo-A? Dia terus menangis didepan ruangan putranya yang dirawat di IGD.

Hampir satu jam Sunoo masih berada di ruangan medis tersebut. Soo-A sangat khawatir akan keselamatan putranya. Sampai akhirnya dr. Han keluar dari ruangan putranya.

"Dokter, bagaimana keadaan putraku? Apa dia baik-baik saja? Tidak ada yang perlu dikhawatirkan bukan?" Tanya Soo-A mencoba menghilangkan kecemasannya.

"Nyonya, kau bisa ikut ke ruangan ku sekarang untuk mengetahui keadaan anakmu lebih lanjut." Terang dokter Han yang tidak ingin kekhawatiran Soo-A bertambah.

"Baik," Soo-A tanpa menolak segera mengikuti permintaan dokter.

***

"Bu. Pertama-tama, anakmu menderita penyakit yang cukup parah untuk seusianya. Yaitu penyakit 'Pneumothorax', ini adalah semacam penyakit paru-paru yang akan semakin mengempis dan harus segera melakukan operasi besar."

Tidak bisa dibayangkan seberapa terkejutnya Soo-A mendengar penjelasan tentang kondisi anak yang sangat ia sayangi itu.

"Dan yang kedua, rumah sakit kami terlalu kecil dibandingkan rumah sakit di Gyeonggi dan Seoul, ataupun kalau mau lebih dekat ada di Kota Busan pusat. Tapi kami tidak menjamin yang ada di Busan pusat bisa melakukan operasi besar ini dengan berhasil." Lanjut dokter Han yang membuat Soo-A lebih khawatir.

In the NEXT LIFE | SunwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang