Riddle-Pembunuh

83 13 4
                                    

Baru-baru ini banyak berita yang mengabarkan tentang terjadinya pembunuhan dimana-mana. Semua orang di harapkan untuk tetap waspada akan hal ini.

Iori yang pada saat itu tengah membaca beberapa artikel-artikel di internet, hanya merasa heran, "aku tidak mempercayai artikel-artikel ini. Media hanya membesar-besarkan berita agar semakin viral, membosankan."

Ia pun mematikan handphone nya dan memasukkan nya kedalam saku. Ia beranjak dari sofa nya lalu mengambil buku-buku pelajaran untuk di baca. Tak lama terlihat seseorang yang tengah memakai jaket berwarna hitam dengan kapak yang di pegang nya,berusaha masuk kedalam rumah Iori.

Srettt...srettt....

Suara kapak yang terseret terdengar dari indra pendengaran Iori, ia mengintip dari balik jendela dan ternyata benar saja. Ia beranggapan bahwa orang itu adalah seorang pembunuh yang hendak menerobos masuk rumahnya.

Dengan cepat ia mengunci pintu rumah dan mengganjalnya menggunakan kursi. Dengan rasa panik yang di alaminya, Iori pun mencari tempat persembunyian yang aman baginya.

Iori menghubungi teman dekatnya,Tamaki untuk meminta pertolongan. Iori mengirim sebuah pesan, "Yotsuba-san, tolong aku! Ada seorang pembunuh yang hendak masuk ke rumahku. Ia memakai jaket hitam dan sebuah kapak yang dipegangnya!"

Tak lama temannya pun membaca pesan itu dan membalas, "jangan takut Iorin. Aku akan memanggil polisi segera, untuk berjaga-jaga kau bersembunyi lah di kamar lantai atas milikmu. "

Dengan rasa panik nan terburu-buru ia segera menaiki tangga menuju kamarnya. Sebelum ia sampai di depan kamar, terdengar pintu depan berhasil di dobrak oleh pria itu menggunakan kapaknya. Dengan cepat Iori masuk kedalam kamar dan mengunci pintunya.

Iori mengirim pesan kepada Tamaki, "Yotsuba-san aku sudah di kamar dan mengunci pintu nya juga. Tolong aku,cepat panggil polisi ke rumahku!"

Tamaki yang membaca pesan temannya itu lalu menjawab, "aku sudah menelpon polisi untuk datang ke rumahmu. Kau bersembunyi lah di dalam lemari agar aman dari pembunuh itu."

Iori pun pengiyakan perkataan temannya, ia bersembunyi di dalam lemari dan mencoba untuk tak menghasilkan suara yang memancing pembunuh itu datang ke kamarnya.

Sudah lama menunggu,tak ada polisi yang datang. Melainkan pembunuh itu berhasil mendobrak pintu kamarnya.

Brakk!!
Srett...srett....

Terdengar suara langkah kaki dengan kapak yang terseret nyaring di lantai. Suara tersebut semakin dekat dengan jarak lemari tempat persembunyian Iori. Dibukalah pintu lemari itu dan ia pun terbunuh di tangan sang pembunuh detik itu juga.

TEROR || IDOLiSH7 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang