Harapan

685 82 3
                                    

Sunoo sudah bersiap sedari pagi untuk bertemu dengan pujaan hatinya. Sekarang dia tengah memainkan ponselnya untuk mengisi waktu menunggu Sunghoon menjemputnya.

Sejujurnya dia sedikit gugup saat ini. Sunghoon bilang dia akan memberi tahu tentang masa lalunya, entah apa yang sebenarnya terjadi dengan masa lalu dokter tampan itu, tapi Sunoo harus mempersiapkan dirinya dengan baik. Mungkin saja ini tahap final dia agar bisa menyandang status sebagai pasangan dr. Park Sunghoon itu.

Membayangkan dia menikah dengan Sunghoon membuat Sunoo tersenyum sendiri dengan rona merah di pipinya. Jika saja ada Jungwon saat ini sudah dipastikan dia benar-benar mengatakan kalau sepupunya itu sudah tidak waras.

Tak berapa lama getar di ponsel Sunoo menyadarkan hayalannya. Dia tersenyum setelah melihat pesan dari Sunghoon.




|Suami 90% ❤️

|Sunoo aku sudah didepan
|Jangan lupa pakai jaket
|Udara diluar cukup dingin

|10.00 am




"Ahh suami perhatian banget~" gumam Sunoo dengan senyum lebar.

Setelah itu dia pun beranjak dari duduknya lalu mengambil tas dan tak lupa jaket seperti yang dikatakan Sunghoon.


.
.
.



Butuh waktu sekitar 1 jam perjalanan yang ditempuh Sunghoon dan Sunoo. Tapi waktu itu tak begitu terasa karena mereka terlibat dalam percakapan ringan tentang pekerjaan dan juga tentang orang-orang terdekat mereka.

Sunoo pun baru tahu kalau ternyata dr. Heeseung itu masih terhitung saudara jauh dari Sunghoon. Pantas saja mereka terlihat akrab sekali.

Sunghoon menghentikan mobilnya di depan sebuah gerbang yang tertutup rapat dan cukup tinggi. Dia membunyikan klakson mobilnya dan tak lama gerbang itu terbuka dengan sendirinya.

Sunoo berdecak kagum dengan apa yang dia lihat. Tapi itu masih berlanjut saat Sunoo sadar bahwa mobil Sunghoon tengah memasuki halaman sebuah rumah yang terlihat sangat besar dan cukup mewah.

Sunoo terus melihat sekelilingnya. Apakah ini istana seperti yang ada dalam dongeng yang pernah dia baca saat masih kecil dulu? Kenapa ini sangat menakjubkan.

"Sunoo ayo turun, kita masuk" ucap Sunghoon menyadarkan Sunoo.

"Ah i-iya"

Setelahnya Sunoo keluar dari mobil yang terparkir tepat di depan pintu rumah itu. Tak berapa lama datang seorang pria paruh baya menghampiri mereka.

"Bagaimana kabar tuan muda? Apakah sudah sehat?" Tanya pria itu.

"Iya ahjussi, saya sudah membaik"

"Saya senang akhirnya tuan muda kembali" ucap pria itu sedikit menunduk.

"Iya, terimakasih Min ahjussi sudah merawat rumah ini dengan baik"

"Sudah jadi tugas saya tuan muda"


Setelahnya Sunghoon memberikan kunci mobilnya pada pria yang di panggil Min ahjussi itu. Sunoo terpesona karena melihat Sunghoon bisa bicara sehangat itu dengan orang lain. Dia pikir pujaan hatinya itu tidak bisa ramah pada orang lain.

"Ayo Sunoo"

Sunoo nyaris berteriak saat Sunghoon secara tiba-tiba menggenggam tangan kanannya dan membawanya melangkah masuk ke dalam rumah.

Sunoo setengah mati menahan degub jantungnya saat ini. Padahal tadi dia mau bertanya ini rumah siapa karena dia tau Sunghoon tinggal di apartemen dekat rumah dr. Heeseung dan ini juga bisa dia pastikan bukan rumah orang tua Sunghoon karena dia tau dimana alamat rumah mereka. Tapi bagaimana mungkin Sunoo bisa bicara kalau dia saja sibuk mengatur irama jantungnya saat ini.

MY HEALER || SUNGSUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang