CHAPTER:00.2 «Prolog (part:2)»

30 3 3
                                    

A/N (1/2): karena saya gak ada waktu buat nulis chapter. jadi saya memutuskan untuk menulis prolog tambahan ini. semoga enjoy membaca cerita saya.

:)

NEO BATAVIA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NEO BATAVIA.
pukul 21:45 malam.

Nusantara cafe.

*ting (suara bel)

"Terima kasih sudah mampir ke cafe kami" ucap pemuda laki laki berambut coklat gelap dengan rambut yang di kuncir ke belakang.

kemudian pemuda itu menutup pintu cafe dan kemudian membalikkan papan tanda 'buka' menjadi 'tutup'

"fyuh.... akhirnya tutup awal...." ucap pemuda bersurai coklat gelap tersebut, bernama gala abimanyu atau sering dipanggil gama.

"ya... cukup merepotkan mengurus pelanggan yang terus berdatang setiap hari" ucap seorang robot yang bernama yoga. dia sedang sibuk mengelap meja yang kotor.

"betul kak yoga, hari ini sangat melelahkan sekali" keluh seorang robot perempuan, bernama sri, yang sedang sibuk mengepel lantai yang kotor.

"gama~" ucap seorang wanita paruh baya yang memanggil anak kesayangannya. dia bernama rahmadira, dia adalah ibu angkatnya gama.

"ya bu, ada apa?"

"ikut ibu ke ruangan ibu. ada yang ingin mau ibu bicarakan ke kamu"

"baik bu"

di ruangan rahmadira

gama dan rahmadira sedang duduk di kursi yang ada di ruangan tersebut.

"kenapa ibu mengajak gama ke ruangan ini?"

"gama hari ini tanggal berapa?"

"tanggal 15 januari. memangnya kenapa bu?

"apa kamu lupa, hari ini kan hari ulang tahun mu yang ke 19"

"gama lupa soalnya, heheheh..."

"kamu ini masih muda udah pelupa aja"

kemudian rahmadira beranjak dari duduknya, menuju ke rak buku. kemudian, dia mengambil sebuah koper berwarna abu abu gelap dari atas lemari itu, kemudian memberikan koper itu kepada gama.

"buka saja" ucap rahmadira.

saat gama membuka koper itu, ia melihat sebuah benda berbentuk seperti vhs tape, dengan warna oranye-hitam yang menghiasi benda itu, dan terdapat motif harimau di bagian depan benda itu.

"benda apa ini bu?"

"itu namanya kunci jiwa"

"sebenarnya, itu adalah benda warisan ayah kandungmu, yang tiada 19 tahun yang lalu."

"kenapa ibu menyerahkannya kepada gama?"

"karena itu adalah wasiat dari mendiang ibu kandungmu"

"lalu. apa yang terjadi pada ibu dan ayah, saat kejadian 19 tahun yang lalu??"

"ah....itu.....emm- rahasia"

"rahasia??"

rahmadira menghela nafas, dia tidak sanggup mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. karena dia tidak ingin mengingat tragedi 19 tahun yang lalu.

"cepat atau lambat... kamu akan mengetahuinya sendiri"

"yasudah kamu pergi ke kamar sana." ucap Rahmadira yang berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

"baik bu"

saat gama keluar dari ruangan milik Rahmadira. Rahmadira mengambil sebuah kotak kayu dari lemari di bawah rak buku.

kemudian ia membuka kotak kayu itu, didalam kotak kayu itu ada sebuah album foto pernikahan. di foto itu ada tiga orang yang terlihat bahagia.

"bagaiman...."

"bagaimana caranya aku mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, kepada gama. aku tidak ingin dia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi 'kepada mu' dan juga kepada 'kakak'..." Rahmadira terlihat frustasi dan sedih.

*tes (suara air jatuh)

air mata Rahmadira mulai berjatuhan. membasahi album foto yang dipegangnya.

ia tidak dapat menahan rasa sedihnya, saat melihat keadaan sahabatnya yang sekarat pada waktu itu.

saat dimana dia melihat sebagian rekan rekannya dibantai dengan sadisnya.

dia masih ingat saat dia melihat salah satu rekannya ditebas kepala dan lengannya sampai mengeluarkan banyak darah.

dan mungkin kenangan yang paling membekas di kepalannya, adalah saat dia menyaksikan rekannya dibakar hidup hidup sampai membusuk didepan mata kepalanya sendiri.

bahkan dia masih ingat teriakan kesakitan mereka yang terus menghantui mimpinya setiap malam.

⟨bersambung...⟩

—————————————————––

A/N (2/2):
{gimana, udah penasaran?.}

maafkan saya jika penulisan ceritanya agak kurang bagus/rapi dan rada bertele tele. soalnya saya sedang sibuk  mengerjakan tugas supaya saya bisa naik kelas.

curhat. entah mengapa setiap saya nulis/ngetik cerita, selalu saja merasa gugup + gak percaya diri. apa mungkin karena saya baru pertama kali menulis cerita di wattpad ya
(•▽•;).


jangan lupa vote⭐ dan komen💬 kritik dan saran saya terima asal tidak toxic. sekian, terima nasi. CIAO!!

(。•̀ᴗ-)✧

KAMEN RIDER CINDAKU [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang