OUR PROMISE: 02

941 135 4
                                    

Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat FIKSI, murni karangan author sendiri☺️
#fiksi #bxb #🔞













-sorry for typo
-1951 word

...
...

Nyonya Pemilik tidak mampu menyembunyikan rasa keterkejutannya, meskipun sempat ragu sebab mungkin ini akan menjadi kerugian yang besar baginya tetapi dia telah mengambil keputusan dan segera memanggil seseorang untuk membawa Xiao Zhan ke hadapan mereka.

Dengan raut wajah kebingungan, Xiao Zhan ditarik secara tergesa-gesa oleh seorang wanita yang juga bekerja di sana. Dia terus bertanya apa yang telah terjadi, namun sayangnya pria muda itu tidak kunjung mendapatkan jawaban apa pun melainkan tarikan yang semakin kuat. Ketika mereka sampai, bahkan Nyonya Pemilik juga berada di lantai dasar dari bangunan tersebut.

Xiao Zhan yang tidak memahami situasi segera bertanya, "Nyonya, apa yang terjadi. Kenapa saudari sampai menarikku kemari?" Yang dia maksud sebagai saudari adalah sosok wanita yang tadi sempat menariknya keluar dari ruang istirahat.

Ketika pertanyaan dilemparkan, Nyonya Pemilik enggan menjawab, dia lebih memilih untuk diam dan mengalihkan pandangan. Di sana terdapat Wang Zhuocheng, seorang pria yang sebelumnya datang atas perintah langsung dari tuan besar. Dia bergegas menyuruh orang-orang yang sedari tadi menunggu di luar bangunan agar masuk ke dalam.

Dua pria berperawakan besar masuk, masing-masing dari mereka bergerak mengunci pergerakan Xiao Zhan dari arah samping kanan dan kiri. Itu membuat si empunya panik dan berusaha untuk membebaskan diri, akan tetapi sia-sia saja, tubuh kurus Xiao Zhan tidak cukup bertenaga untuk memberikan banyak perlawanan.

"Nyonya Pemilik, apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang mereka lakukan?" Masih coba memberontak meski tubuhnya sudah diseret paksa untuk keluar.

Tatapan mata Nyonya Pemilik meredup, seketika kesedihan melingkupinya. Kedua manik itu berkaca-kaca, nyaris menitihkan air mata ketika Xiao Zhan tidak terlihat lagi dalam pandangan.

Sementara Xiao Zhan setelah dimasukkan ke dalam kereta kuda, dia memilih untuk bungkam. Bukan berarti tidak ingin melawan, namun sepertinya bukan waktu yang tepat untuk berteriak meminta bantuan.

Di kedua sisi tubuhnya masih dijaga dengan ketat, jadi semisal dia berani melawan mungkin saja sebelah kaki atau tangannya akan mudah untuk dijangkau lalu dipatahkan.

Entah berapa lama mereka melakukan perjalanan, yang pasti itu memakan waktu cukup panjang. Ketika kaki Xiao Zhan kembali menapak di atas tanah, pemandangan di hadapannya tampak berbeda dari sebelumnya.

Itu bukan lagi rumah bordil dengan hiasan gantung dan lampu pijar yang tersebar untuk menerangi sepanjang malam, melainkan bangunan yang terlihat lebih besar namun terkesan suram.

Akan tetapi terlepas dari itu, memang benar dari luar tampak suram hanya saja ketika masuk ke dalam, maka suasana terasa jauh lebih baik dan nyaman untuk ditinggali. Di saat Xiao Zhan sibuk mengedarkan pandangan sembari terus berjalan, tanpa dia dasari mereka pun sudah sampai di depan pintu sebuah ruangan berukuran besar.

Wang Zhuocheng tanpa aba-aba melangkah masuk ke dalam, lagi pula semua orang tahu betul jika pria itu tidak perlu mengetuk untuk masuk.

Xiao Zhan yang datang bersama dengannya pun ikut dibawa, mereka menghadap langsung sosok yang tengah berdiri membelakangi.

Wang Zhuocheng memulai. "Persis seperti apa yang kau inginkan, aku telah membawanya kemari, jadi sekarang biarkan aku pergi." Usai berucap dia berniat untuk segera meninggalkan ruangan tersebut, namun sebelum itu terjadi dia sudah lebih dulu dihentikan.

[✔] OUR PROMISE |•| Ready PDFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang