Chapter 15

943 93 2
                                    

              1 bulan sudah Jaevion habiskan untuk mempelajari beberapa kekuatan didalam buku itu. Cukup banyak kekuatan yang bisa ia kuasai seperti kekuatan petir, tanah, air, es, angin dan racun.

        Diantara semua kekuatan itu, Jaevion harus mengubah dirinya menjadi naga saat mempelajari dan menguasai kekuatan racun. Kini ia sedang melihat kearah bukit yang penuh dengan pohon rindang.

"Babe, apa kau lelah?" Ucap Jherson yang datang tiba-tiba.

          Jaevion menganggukkan kepalanya. Usapan lembut terasa diatas kepala Jaevion. Jherson juga memberikan senyumannya kearah Jaevion. Jaevion sangat menyukai senyum Jherson, sangat teduh menurutnya.

"Aku ingin kehutan menemui keluarga-keluarga yang ada disana. Sudah lama sekali tidak berkunjung." Ujar Jaevion menyamankan posisinya bersandar pada dada bidang Jherson.

"Baiklah kita akan pergi besok, aku akan menyiapkan kuda un-"

"Aku ingin terbang, aku akan pergi dengan wujud naga ku."

"Tidak, terlalu berbahaya."

"Oh ayolah, ini kerajaanmu, lagian siapa pula yang berani menyentuhku. Aku ini kan naga kerajaan kalian."

"Kau calon istriku, bukan naga kerajaanku."

"Jadi, apa kau akan ikut denganku? Hei, aku ini jika berwujud naga tidak akan sebesar kucing, tidak perlu khawatir, bahkan aku bisa mengangkut 5 orang dewasa diatas tubuhku." Ujar Jaevion dengan wajah jengah.

"Baiklah, apakah kita akan mengajak Alteir?" Tanya Jherson yang dijawab Anggukan oleh Jaevion.

"Baiklah, saatnya kau istirahat. Aku akan menyusul Camberly, karna ingin membahas sesuatu."

              Setelah mengantar Jaevion kekamar, Jherson langsung menyusul Camberly yang sudah berada diruangan khusus tempat pembahasan bersama beberapa anggota kerajaan.

"Kerajaan Bolters ingin makan malam bersama Kerajaan kita yang mulia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kerajaan Bolters ingin makan malam bersama Kerajaan kita yang mulia." Ujar Camberly.

"Kerajaan Bolters juga masih ingin memiliki beberapa bagian wilayah kita."

"Aku tidak yakin, sepertinya mereka memiliki niat licik kepada kerajaan ini. Terlebih kejadian tempo lalu."

           Jherson Hanya menampilkan senyum kecilnya sambil menganggukkan kepalanya.

"Adakan acara makan malam itu malam ini. Aku ingin tau seberapa beraninya ia di kawasanku."

           Ucapan Jherson langsung di setujui oleh Camberly dan teman-temannya. Merekapun pamit undur diri.

            Dilain sisi, Jaevion yang sedang bersantai mendengar ketukan pintu. Ia langsung bangkit dan membuka pintu. Setelah pintu terbuka, terlihat seorang pria tua berkacamata dengan beberapa pakaian di lengannya dan meteran yang menggantung di lingkaran lehernya. Pria tua itu tersenyum.

ÁfxisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang