Chapter 2

2 0 0
                                    

"Maaf, saya tidak sengaja, saya tidak berjalan dengan hati - hati" ucap pelan seorang pria yang tidak sengaja bersenggolan dengan falynn.

"Ahh tidak apa - apa, aku baik - baik saja" falynn memperhatikan pria yang menabraknya itu, dia terlihat masih muda, tapi penampilannya bukan seperti seorang siswa.

"Apakah anda perlu bantuan?" Tanya falynn saat ia melihat barang bawaan pria tersebut.

"Saya akan menerima bantuanmu jika kamu tidak keberatan" pria tersebut menaruh 3 box yang di bawanya di lantai.

"Saya tidak keberatan" falynn mengambil 1 box untuk dibawanya, pria tersebut pun membawa sisa box yang ada di lantai.

"Apakah anda guru baru disini?" Tanya falynn untuk memecahkan keheningan.

"Tidak, saya hanya mengantar barang - barang ini, ayah saya adalah kepala sekolah disini, dan ini barang - barangnya" jawabnya yang sekarang berjalan di depam falynn.

'Dia anak kepsek?! Gak heran sikapnya sopan, keturunan dari bapaknya toh, dilihat - lihat, dia juga lumayan ganteng, apa masih kuliah?'

Brukkk

"Maaf, saya tidak bermaksud untuk berhenti secara mendadak, tapi... dimanakah ruangan kepala sekolah?" Tanya pria tersebut yang menatap falynn lekat lekat.

'Shittt kenapa dia natap gua gitu sihh' falynn terdiam sesaat dan hanya menatap balik pria tersebut.

"Eh.. ahh maaf, saya tidak fokus, ruangan kepala sekolah tinggal lurus saja lalu belok ke kiri" falynn berinisiatif berjalan lebih dulu untuk menghindar muka nya yang nampak mulai merah.

Sesampainya di ruangan kepala sekolah, falynn mengetok pintunya terlebih dulu dan pria tersebut langsung membuka pintunya.

"Gavin! Akhirnya kamu datang" sambut andra, ia mengambil box yang dibawa gavin, dan meletakkannya di bawah mejanya.

"Oh iya" gavin memutar balik badannya untuk mengambil box yang ada di falynn, dan menaruhnya di bawah meja andra.

"Falynn, terima kasih sudah membantu gavin untuk membawa box ini" ucap andra yang tau keberadaan falynn.

"Iya pak, gapapa kok" balas falynn tersenyum kikuk.

"Ya sudah lanjutkan aktivitas kamu, jam istirahat masih ada 20 menit, gunakanlah baik baik" andra menghampiri falynn dan menepuk pelan bahunya.

"Iya pak, permisi" falynn pun keluar dari ruangan tersebut, dan disusul dengan gavin beberapa menit kemudian.

"Tunggu!" falynn berhenti dan menengok kebelakang, gavin tengah berlari mengejarnya.

"Apakah masih ada yang bisa dibantu?" Tanya falynn saat gavin sudah berada dihadapnnya.

"Tidak tidak, saya belum memperkenalkan diri baik - baik" gavin mengulurkan tangannya dan menjabat tangan falynn, "nama saya gavin, umur 20 tahun, semester 4 jurusan sastra inggris".

"Apakah saya juga harus memperkenalkan diri?" Tanya falynn menatap gavin. Gavin terdiam sesaat, "saya hanya bercanda, nama saya falynn, umur 18 tahun, kelas 12 mipa 4" sambung falynn tersenyum lebar.

"Bisakah aku meminta nomor mu?" Tanya gavin dan menyodorkan handphonenya kepada falynn.

"Boleh" falynn mengambil handphone tersebut dan memasukkan nomornya ke dalam kontak gavin.

"Terimakasih, saya harus balik ke kampus, sampai jumpa lagi" gavin berlari kecil menuju parkiran mobil, dan falynn memperhatikanya sampai mobilnya keluar dari kompleks sekolah.

"DORRR!" seru cheryl yang memegang kedua bahu falynn dari belakang.

"Ayam ketoprak!" Falynn terjekut dan membalikkan badannya, "ihhh lu ngapain sih, ngagetin aja" sambung falynn memukul ringan bahu cheryl.

"Cowo tadi siapa tuh fal" ucap ren muncul dari belakang cheryl yang diikuti alexa.

"Anaknya pak andra" ketiga sahabatnya membesarkan mata mereka tak percaya.

"Gilaaa, ganteng bet anaknya pak andra" ucap cheryl dan melihat ke arah gerbang sekolah, walaupun mobil gavin sudah pergi beberapa menit yang lalu. "Gua dukung fal kalo lo jadian ama dia" sambung cheryl menatap falynn.

"Apaan sih, baru aja kenal dah mau jadian segala, aneh aneh aja lu" falynn berjalan ke kantin dan diikuti oleh sahabatnya di belakang.

"Eh tapi ia sih, tadi kita denger tuh, cara bicaranya sopan, terus tadi dia bilang apa... anak sasing, behh jago inggris dia sama kaya lo, cocok fal, tinggi, ganteng pula... gua juga dukung deh" ucap alexa.

"Etdahhh ni anak, dah gua bilang kita kagak ada apa apa, udahlahhh, gua dah laper pengen makan." Falynn pergi meninggalkan mereka dan mencari makanan, alexa ikut falynn karena ia juga lapar, ren dan cheryl pergi mencari tempat duduk.

🦋

Bel pulang sudah berbunyi, murid murid berhamburan keluar kelas kecuali falynn dan teman - temannya, mereka dapat tugas membersihkan kelas setiap hari jumat.

20 menit berlalu, mereka sudah selesai membersihkam ruangan kelas. "Ehh besok jalan yuk, mumpung tugas kagak banyak" ucap cheryl meletakkan sapu di lemari.

"Hayuk!" Seru alexa dan melihat kearah cheryl, "ehh tapi mau kemana nih?" Sambung alexa.

"Gua sih terserah" ucap falynn mengisi tempat pensilnya ke dalam tas dan menutupnya.

"Gua juga terserah lu pada, tugas gua mah cuma nyetir doang" sambung ren. Sambil memikirkan tujuan, mereka mengambil tas mereka dan keluar dari kelas.

Tak terasa mereka sudah di depan gerbang sekolah. "Ehh jadi kemana nihhh?" Tanya cheryl.

"Gimana kalo nginep aja di rumah gua?" Jawab alexa, "nyokap ama bokap gua lagi ada urusan kerjaan di luar kota, jadi gua cuma sendiri" sambungnya.

Falynn berhenti dan menatap alexa, "Sendiri pala kau, terus bibi ama moka kagak lu hitung gitu?.."

Alexa tersenyum kikuk, "Hehehe, jadi gimana mau kagak?" Tanyanya lagi.

"Boleh, udah lama kita gak nginep bareng" jawab cheryl dan diikuti anggukan dari ren dan falynn.

Tiittt tiitt~

Mobil jazz berwarna merah berhenti tidak jauh dari mereka, kaca mobil terserbut turun, "Falll!" Seru sosok yang berada di dalam mobil.

"Ehh fal, itu kak vanza kan?" Tanya ren menunjuk ke arah mobil merah tersebut. Falynn juga sudah melihat kearah suara yang tadi memanggilnya itu.

"Gua duluan ya ges" ucap falynn kepada sahabat - sahabatnya, ia menghampiri mobil tersebut, dan masuk.

"Tumben kaka jemput" ucap falynn dan memasang sabuk pengamannya. Mobil pun berjalan dan meninggalkan sekolah falynn.

"Iyaa... rumah temen kaka gak jauh dari sini, pas kaka mau pulang, kaka inget sekolah kamu searah, dan udah jam pulang, jadi sekalian aja" ucap vanza menjelaskan tapi ia tetap memperhatikan jalanan.

"Owhh gitu..." balas falynn dan menatap ke luar kaca mobil. Selama perjalanan tidak ada percakapan yang terjadi, hanya ada musik radio yang mengisi keheningan. Sesampai nya di rumah, mereka masuk ke kamar masing - masing.

Seperti biasa, falynn langsung mandi setelah ia pulang sekolah, lalu ia mengeluarkan barang - barang yang perlu dikeluarkan dari tas sekolahnya.

"Ohh ia, ampir lupa pajang nih gambar" ia memajangnya di papan tusuk yang di gantung di atas mejanya. Tepat saat itu ada pesan masuk di handphone falynn.

08xxxxxxxxxx

Ini gavin, apakah kamu
bisa keluar?

🦋

alow kalian, ternyata ini lebih lama daru yang saya banyangkan, waktu luang ku ternyata sedang tidak begitu banyak, tapi pada akhirnya saya menyelesaian chapter ini....

Jika ada saran saya akan terima, saya hanya penulis amatir jadi maaf jika ad kesalahan disana sini...

Sampai jumpa pada chapter berikutnya...

My PlansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang