Darah di tubuh law mendidih melihat pemandangan tak senonoh ini. Terutama melihat darah di sekitar kepala istri kecilnya.
Dia sedikit terkejut melihat raut wajah robin yg terus menatap tangan nya apa ini ulah wanita sialan itu?
Law mendekati kekacauan itu dan semakin dia dekati semakin banyak luka di tubuh istrinya.
"Bagaimana bisa luffy jatuh bisa luka sebanyak ini? " tanya sanji bingung+khawatir
"Kepalanya terkena ujung meja, kaki nya terkena pecahan keramik, lengannya terkena barang tajam di tubuh kid!" jelas jinbei.
"Ayo cepat kita bawa ke UKS! Luffy jangan pingsannn... Heyy cepattt" panik Chopper ketakutan
"Luffy-san... " "Luffy-kun.. "
"Luffyyyyy jangann matiii aku ingin uang lebih banyak darimu!!!! "
"Ieeeeee Luffy kau lah satu satunya teman terbodoh ku jadi jangan matiiii"
Mata law menukik tajam menatap begitu banyak luka di tubuh istrinya, dia tak peduli dengan ke ambiguan nya, sekarang dia hanya peduli pada kondisi istrinya.
Tanpa banyak bicara dia langsung membopong tubuh luffy menuju rumah sakitnya.
"Em.. Senseii mau dibawa kemana? Jalan UKS itu ke sana"
"Biarkan Kitty...kau harus lebih jeli melihat cara pandang mata sensei baru kita terhadap luffy kita"
Sanji melirik zoro sebentar dan hanya mengangguk.. Dia khawatir sebentar aja.
. . . . . . . . . . . . . . . . . .
Ditempat lawlu>>
Law mengemudi dengan brutal, dia terus mengusap tangan luffy dan mengajaknya berbicara agar tidak pingsan.
Sesampainya di rumah sakit Buayaexunggas miliknya dia menggendong luffy dan berteriak memanggil babu nya.
"Bepo-ya!penguin-ya! Sachi-ya! "
Law melihat babu-babu nya berlari ke arah nya dengan nafas tersenggal-senggal.
