"kamu yakin ta?"tanya bintang ragu. Semesta mengangguk yakin. Dia sangat yakin dengan keputusan sekarang. Bintang menatap semesta ragu.
"Tapi kita harus bicarakan baik baik sama kepala sekolah nya"ucap bintang. Semesta menggeleng.
"Ga perlu. Ini cuma rahasia kita berdua bang. Sama orang yang kemarin. Siapa namanya?"tanya semesta bingung.
"Kalau ga salah Alex"jawab bintang. Semesta mengangguk paham. Bintang menatap semesta sambil tersenyum tipis. Lalu matanya beralih menatap langit yang terbaring di brankar. Mereka berdua memang mirip. Tapi jika kalian sudah mengenal mereka lebih dalam, kalian akan tau perbedaannya. Dan sifat mereka benar benar berbeda. Semesta lebih dewasa dan dingin, dia irit bicara dan terdengar lebih bijaksana. Sedangkan langit, dia sangat ramah dan lembut, tipe orang penakut, dan terlalu baik hati.
"Semuanya kita mulai besok. Mumpung satu sekolah ga tau kalau langit lagi dirumah sakit."ucap semesta dengan tatapan datar menatap keluar jendela.
Semesta menatap dirinya dipantulkan cermin. Ia menggunakan seragam sekolah lengkap sekolah langit. Dengan nametag bernama velozzito langit alkiaro. Nama kembarannya, padahal namanya velozzio semesta alkeano. Ntah apa yang direncanakan oleh nya. Intinya dia hanya ingin balas dendam. Selama dia menguntit kemana langit pergi. Yang dia lihat hanya lah pembullyan.
Ia turun dari tangga dan mendapati ayahnya yang menatapnya.
"Yakin?kamu semenjak SMA ga pernah sekolah diluar lagi"ucap David. Semesta mengangguk. Alasan dia tidak sekolah diluar hanyalah ayahnya, ayahnya sibuk. Dan dia harus pergi kemana ayahnya pergi. Maka dari itu dia hanya mengikuti bimbel ketika diluar kota ataupun negeri dan homeschooling ketika dijakarta.
"Aku mau nyelesain masalah langit pa"ucapnya. David tersenyum lalu mengangguk. Dia menepuk bahu semesta bangga.
"Papa serahkan semuanya ke kamu. Bantu langit, selesaikan masalah kalian.kalau ada apa apa kabari papa"ucapnya. Semesta mengangguk.
"Aku pergi dulu pa"pamitnya. David mengangguk. Menatap kepergian putra angkat nya itu.
Semesta langsung menemui bintang di kontrakan nya.
"Ini tas langit. Didalamnya udah ada buku pelajaran hari ini. Alat tulis langit juga udah ada. Semuanya lengkap.dan,"bintang mengambil sesuatu didalam laci kamar langit. Lalu dia memberikan nya kepada semesta.
Semesta menatap alat itu. Alat bantu dengar milik langit.
"Tapi...."
Bintang tertawa pelan."ini palsu. Kamu ga akan kenapa napa make nya. Cuma buat pelengkap aja"ucapnya. Semesta langsung mengambilnya lalu memasang nya di telinga sebelah kanan nya.
"Beres"ucap bintang menatap semesta dari atas hingga bawah.ia seperti melihat langit yang berbeda.
"Sana berangkat. Ntar telat"ucap bintang yang dibalas anggukan oleh semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Langit || Kim Doyoung (Hiatus)
FanfictionSeperti yang banyak orang katakan, hidup itu seperti langit. Kadang bisa cerah layaknya harapan. Namun bisa juga hitam pekat seperti kenyataan. Dan aku sangat percaya akan hal itu. -LANGIT Hidup seperti langit itu luar biasa. Aku bahkan tidak tau ap...