Langit keluar dari kamarnya. Hal pertama yang dia lihat adalah kakak laki lakinya, bintang. Bintang menoleh sekilas lalu tersenyum
"Udah bangun? Ayo makan" ajaknya merapikan meja makan. Langit tersenyum tipis, lalu mengangguk. Ia duduk dihadapan kakak laki lakinya itu.
kak bintang,jaraknya dengan langit hanya 3 tahun. Dan sekarang kakaknya ini sedang kuliah semester 4.jurusan kedokteran. Dan bang bintang juga anak beasiswa
"Ini.....?" Langit menatap Abang nya itu ragu.bintang tertawa pelan.
"Abang ga makan.kamu aja yang makan. Cepeten dihabisin, nanti kamu telat"ucap bintang meminum kopinya.langit menatap telur dan nasi putih di hadapan nya itu.ia tau ekonomi keluarga nya rendah.dan itulah salah satu alasan kenapa dia tidak enak hati pada bintang.
Ia langsung membelah telur itu menjadi dua.dan meletakkan diaatas piring satu lagi dan membagi lagi nasinya.ia langsung meletakkan dihadapan bintang tanpa bicara sekata pun.
"Lang....kamu aja yang makan"ucap bintang.langit menatap abangnya itu lalu menggeleng.
"Percuma kalau Abang pergi kuliah tapi ga makan."ucapnya santai
"Tap-"ucapan bintang terhenti ketika melihat langit melepaskan alat bantu dengarnya otomatis cowok itu tidak akan mendengarkan ucapannya.jadi percuma.
Ia hanya menghela nafas pelan.lalu mulai menyantap nasi dan telor dihadapannya.
"Aku pergi sekolah dulu"ucap langit bangkit dari duduk nya.mengambil tasnya dan alat bantu dengar nya dia atas meja.
Bintang hanya menghela nafas pelan.
Lelaki itu masuk kedalam gerbang sekolahnya. Menghela nafas pelan, mempersiapkan diri dengan lingkungan sekolahnya. Berjalan dengan diam dan tertunduk menghindari pandangan orang orang ke arahnya,tiba tiba saja dia jatuh tersungkur karena tersandung sesuatu.
"Ups, sori sengaja."ucap seseorang sambir tertawa menatap langit yang terjatuh.orang itu tertawa bersama temannya.
Langit menatap siapa yang membuatnya terjatuh.ah...dia, langit sudah terbiasa melihat 4 orang itu.
Yudha, Hendra, Alex ,dan Kenzo. Orang orang itu yang selalu mengganggunya.
"Makanya, jalan tuh pake mata. Ga pake lutut"ucap Hendra mengejek menatap langit rendah.
"Gimana mau pake mata ndra, orang dia jalan kepalanya nunduk gitu. Lama lama patah tuh kepala"sindirnya. Langit hanya diam lalu berdiri dari duduknya.
Alex menatap langit yang tertunduk. Dia hanya diam menatap lelaki itu. Alex adalah satu satu nya orang yang tidak pernah dia mengganggunya. Dan langit mengenalnya dari sekolah dasar.
Memang dia tidak pernah mengganggu langit, tapi dia juga tidak pernah membantu lelaki itu, dia hanya diam menonton apa yang dilakukan teman temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Langit || Kim Doyoung (Hiatus)
Fiksi PenggemarSeperti yang banyak orang katakan, hidup itu seperti langit. Kadang bisa cerah layaknya harapan. Namun bisa juga hitam pekat seperti kenyataan. Dan aku sangat percaya akan hal itu. -LANGIT Hidup seperti langit itu luar biasa. Aku bahkan tidak tau ap...