6

2.8K 267 76
                                    

Good day

Guys,
Mengingatkan sekali lagi untuk tidak mengambil serius cerita ini dalam kehidupan nyata!

Cerita ini hanya FIKSI karangan penulis 🙏🏻🙏🏻

Mohon bijak dalam membaca dan berkomentar 👍🏻

"Jaemin hamil, ini adalah gejala kehamilan pada umumnya" ucap sang dokter begitu ringan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaemin hamil, ini adalah gejala kehamilan pada umumnya" ucap sang dokter begitu ringan.

"Hah? Apa katamu?" tanya Johnny lagi.

"Na Jaemin tengah mengandung" jelasnya lagi.

Ten menutup mulut dengan satu tangan, kakinya mendadak lemas dan melangkah kebelakang tanpa sadar.

Pekik gembira terdengar sayup namun seperti berdengung di telinganya. Rencananya berhasil. Bukankah seharusnya ia senang? Pandangan buram matanya sampai pada suaminya yang masih menuntut pengakuan dari sang dokter.

Tangisan haru ibu mertua serta adik iparnya nampak bersutan membuat kebisingan lain di telinganya. Kenapa? Apa yang terjadi? Kenapa ia seperti ingin menolak kenyataan ini.

Ia menurunkan tangannya lalu menatap lekat Johnny yang menangis bahagia, itu adalah yang kedua kalinya ia lihat. Yang pertama adalah saat Ten memasuki altar dan berjalan kearahnya. Dan kini, ia melihat ekspresi itu lagi? Tapi bukan karenanya.

Entah apa yang harus Ten rasakan kini, harusnya ia senang. Tapi ia juga sedih dan kecewa. Namun tak bisa ia ungkapkan. Karena ini adalah keputusannya. Andai, andai ia tidak selemah ini.

Andai, andai Ten lah yang memberi kebahagiaan ini. Andai, hanyalah andai. Nyatanya, ia tak bisa berbuat apa-apa.

Hari itu, keluarga Seo berada di rumah sakit sampai kondisi Jaemin membaik dan diijinkan pulang. Kini mereka mengerti kenapa Jaemin nampak kurang sehat, karena ia tengah hamil muda, dan badannya begitu rentan.

Jaemin sebenarnya merasa tidak apa-apa, tapi sejak keluar dari rumah sakit, Keluarga Seo tidak membiarkan Jaemin lelah atau kesakitan sedikitpun. Tak hanya Nyonya dan Tuan Seo juga Herin yang begitu posesif. Namun Johnny pun demikian.

Malamnya, mereka akhirnya berkumpul untuk acara makan malam bersama sekaligus merayakan ulang tahun pernikahan Tuan dan Nyonya Seo yang sempat tertunda. Mereka bahkan menyingkirkan semua hal yang Jaemin tolak seperti jenis makanan dan minuman tertentu.

"Dad, Mom, Happy Anniversary" ucap Ten menyerahkan sebuah kotak berisi hadiah untuk mertuanya. Diikuti Herin dan Johnny yang membawa oleh-oleh dari liburan nya kemarin.

"Ah. Anuu, maaf Mom, Dad, Nana tidak mempersiapkan apapun untuk ulang tahun pernikahan Mom dan Daddy" lirih Jaemin.

Nyonya Seo segera menggenggam tangan Jaemin, menatapnya penuh haru bahkan berlinang air mata.

MIDNIGHT BLUE - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang