~1~
~Hi guys ini cerita pertama aku jika ada nama yang sama dengan cerita-cerita yang lain mohon di maafkan dan di maklumi, terimakasih semua, enjoy!
And jangan lupa vote ya𝐒𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐫𝐚𝐣𝐞𝐧𝐝𝐞𝐫𝐚𝐥 𝐝𝐢𝐧𝐚𝐭𝐚
𝐉𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚 𝐥𝐚𝐯𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚
'Kak Ega!' panggil Jena kecil yang sedang berlari ke arah Segara
'Eh Jena, ada apa?' kata Segara sambil tersenyum
'Kak Ega tau tidak kata Mama kalau sudah besar itu boleh pacaran'
'Pacaran itu apa Jena?' ucap Segara kebingungan
'Pacaran itu temenan Ega tapi kita bisa selamanya besama haha' kata Jena yang sedikit kebingungan juga
'oh seperti itu? jadi kita ini juga pacaran dong Je, kan kita berteman' ujar Segara
'wah iya juga hihihi' ucap Jena tertawa
'tapi Kak kata Mama itu untuk orang besar' kata Jena sedih
'oh iya? kalo gitu besok kalo sudah besar kita pacaran yuk' tawar Ega
'boleh kak!' Jena tersenyum kembali mendengar perkataan Segara
'oke, Jena jangan tinggalin Ega ya'
'ga akan kok Kak' senyum dan merangkul Segara, setelah itu mereka tertawa bersama
'Ega mau cepet gede biar bisa sama-sama terus sama Jena' ujar Segara
'sama Kak Jena juga mau cepat besar biar bisa sama kakak terus'
Segara dan Jena memang berselisih usia kurang lebih satu tahun, Segara lebih tua satu tahun dari Jena dan Jena sejak dari kecil bersahabat dengan Segara mereka sangat akrab dan juga orang tua mereka saling kenal, di saat usia Jena menginjak lima tahun orang tua nya bercerai akibat konflik dalam rumah tangga sehingga rumah tangga mereka berantakan setelah itu Jena di urus oleh Ayahnya, Ayah yang sangat Jena sayangi dan juga cintai dan Ayah yang selalu memberi dukungan kepada Jena
Tetapi saat usia delapan tahun Jena mengalami kecelakaan mobil tunggal, sehingga ia koma dan menewaskan sang ayah, tetapi Segara (sahabatnya) selalu mendukung dirinya agar pulih, Jena kecil yang malang itu terbaring lemah di rumah sakit dengan banyak peralatan rumah sakit yang menempel di badan mungil miliknya, Segara selalu menyemangati sahabatnya itu ia setelah pulang dari sekolahnya selalu menyempatkan diri mengunjungi rumah sakit Jena untuk mengajak Jena mengobrol dan menceritakan hari-harinya di sekolah
Segara 'Jena bangun dong tidak cape kamu tidur terus?'
'kalo mau tidur terus Ega main sama siapa' tak ia sadari air matanya menetes
'kalo Jena bangun Ega bakal beliin banyak coklat buat Jena, Ega janji deh tapi syaratnya Jena harus bangun ya?'
'Jena, Ega kangen main sama Jena' air mata Ega terus mengalir
Ayah Segara 'nak pulang yu ini sudah sore besok kita ke sini lagi ya?' sambil menarik tangan Segara
'ga mau Ega mau sama Jena di sini'
'ayo nak Jena nya biar istirahat besokkan kamu sekolah, kita ke sini lagi besok'
'baik Pah'
Segara berlari ke arah Jena, sebelum ia menghampiri ayahnya lagi
'Jena, Ega pulang dulu ya besok kita main lagi' ucap Ega sambil tersenyum
'besok Ega bawain coklat kesukaan Jena
ya, bye Jena' sembari mengelus rambut JenaSaat Jena di rumah sakit ia di temani oleh sang nenek, nenek Jenalah yang bertanggungjawab menjaga Jena bergantian oleh Paman Jena yang tak lain adalah adik dari ayah Jena
Halo, gimananih ceritanya? seru atau engga hehe tolong dukung terus ya dan nantikan kelanjutannya kalo ada kesalahan mohon di maafkan ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐒𝐚𝐦𝐮𝐝𝐫𝐚 || 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧
Short Story"Ternyata rela tidaklah semudah kata-kata" - Segara 𝘪 𝘴𝘵𝘪𝘭𝘭 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘺𝘰𝘶