Karena kelelahan dengan aktivitas kemarin, Segara masih terlelap sehingga Jena membangkitkan Segara yang masih tidur
'kak Ega, bangun yuk'
'bentar Je kakak masih ngantuk'
'ish kakak ya udah deh btw kak, Jena izin pergi ke supermarket ya'
'eh ga boleh' kata Segara
'kenapa kak?'
'biar kakak anter aja, kakak ga mau terjadi apa-apa nanti'
'tapi Jena cuma sebentar kak'
'ga boleh pokonya'
'tadi katanya kakak mau istirahat'
'gak jadi' kata Segara
'ga mau pokonya Jena mau sendiri'
'ya udah deh, hati-hati tapi sampe rumah jangan ada yang lecet ya' kata Segara sambil mengelus lembut rambut Jena
'apasih Jena bukan anak kecil lagi'
'iya tapi di mata kakak kamu tetep masih kecil'
'udah sana katanya mau pergi'
'ih apaan deh lebay' Jena memutarkan bola mata ke atas
'oh iya, bye kak' kata Jena
'iya sana, inget kata-kata kakak tadi ya'
'iya kakakku sayang'
*1 jam kemudian Jena belum kunjung kembali ke rumah.
'Jena kemana si kok lama banget' gumam Segara
'kok perasaan gua ga enak ya '
'kenapa bro?' tanya Saka
Saka saat Jena pergi tadi ia berkunjung ke rumah Segara seperti biasa setiap hari Saka pergi ke rumah Segara untuk bermain game dan menghabiskan waktu senggangNya
'gua khawatir sama Jena Sak' ucap Segara
'emang dia kemana?' balas Saka yang sedang bermain game
'tadi si izin ke Supermarket ga tau beli apa dia'
'oh, tunggu aja paling bentar lagi balik dia' ucap Saka
'ok deh'
'yuk lanjut main'
'yuk'
Saat Jena selesai membeli barang yang ia incar di supermarket Jena bergegas untuk pulang karena jarak rumah Segara tidak terlalu jauh dari supermarket ia pulang pergi dengan berjalan kaki
Jena yang senang tidak melihat kanan dan kiri saat menyeberang jalan sebuah motor melaju kencang, Jena terpental sehingga pingsan di tempat kepala Jena berlumuran banyak darah.
Pada saat itu banyak warga yang berkerumun di keliling Jena, dan salah satu pemuda membantu Jena dan membopong Jena ke rumah sakit
*Sampai di rumah sakit
'Dok bantu teman saya dok' kata pemuda itu sambil menggendong Jena
'baik silahkan tunggu di luar dan silahkan urus administrasi'
'baik dok'
Dokter yang membawa Jena masuk ke ruangan, pemuda itu mengambil telfon genggam di sakunya telfon genggam itu adalah milik Jena yang di berikan Segara untuk Jena supaya Jena dapat menghubungi Segara bila ada sesuatu terjadi kepada Jena dan di dalam kontak handphone itu terdapat satu nomor saja yaitu nomor Segara, tanpa basa-basi pemuda itu menelfon nomor tersebut
Handphone milik Segara berbunyi, menandakan ada telfon masuk Segara langsung mengangkat telfon itu setelah melihat nama kontak
Nama kontak Jena: "Jena❤️"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐒𝐚𝐦𝐮𝐝𝐫𝐚 || 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧
Cerita Pendek"Ternyata rela tidaklah semudah kata-kata" - Segara 𝘪 𝘴𝘵𝘪𝘭𝘭 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘺𝘰𝘶