𝐓𝐄𝐍𝐓𝐀𝐍𝐆 𝐏𝐄𝐍𝐘𝐀𝐊𝐈𝐓 𝐀𝐈𝐍

10 0 0
                                    


𝐓𝐄𝐍𝐓𝐀𝐍𝐆 𝐏𝐄𝐍𝐘𝐀𝐊𝐈𝐓 𝐀𝐈𝐍

▪︎𝐓𝐚'𝐚𝐣𝐮𝐛 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢

▪︎𝐌𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐜𝐚𝐩 𝐬𝐮𝐛𝐡𝐚𝐧𝐚𝐥𝐥𝐚𝐡

▪︎𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚'𝐚𝐣𝐮𝐛 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐤𝐢

▪︎𝐏𝐚𝐧𝐝𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡-𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡𝐚𝐧

....

Penyakit ‘Ain: Penyebab, Bahaya, dan Doa Agar Terhindar Darinya

Dalam ajaran Islam dikenal berbagai kekuatan supranatural yang dimiliki oleh sebagian orang. Keyakinan semacam ini merupakan salah satu ciri ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah. Salah satu di antara berbagai kekuatan supranatural tersebut adalah wujudnya ‘ain.

Perihal tentang nyatanya wujud ‘ain ini, ditegaskan oleh Rasulullah dalam salah satu haditsnya:

الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَىْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ

“Ain itu nyata (Haq), kalau saja ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya ‘ain akan mendahuluinya” (HR Muslim).

‘Ain sendiri diartikan oleh para ulama dengan berbagai pengertian sebagai berikut:

والعين نظر باستحسان مشوب بحسد من خبيث الطبع يحصل للمنظور منه ضرر

“’Ain adalah pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya” (Syekh Ibnu Hajar al-‘Asqalany, Fath al-Bari, juz 10, h. 200).

وهي النظر إلى شئ على غلة واستحسانه والحسد عليه من غير ذكر الله

“’Ain adalah pandangan pada sesuatu dalam keadaan lalai dengan rasa kagum kepadanya atau rasa dengki tanpa disertai berdzikir kepada Allah” (Al-Munawi, Faid al-Qadir, juz 15, h. 474).

Dari dua pengertian di atas setidaknya dapat ditarik pemahaman bahwa ‘ain ada dua macam. Pertama, pandangan dari orang yang memiliki tabiat buruk yang dalam hatinya terdapat rasa hasud, dengki, dan ingin mencelakai terhadap orang yang dipandangnya. Kedua, pandangan kekaguman atau ketakjuban dari orang yang tidak sedang merasa dengki, tetapi kekaguman tersebut tidak disertai dengan berdzikir pada Allah.

Adanya ‘ain juga secara tersirat disebutkan dalam Al-Qur’an dalam ayat berikut:

وَإِن يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُواْ الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ

“Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengarkan Al-Qur’an dan mereka berkata: ‘Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila’,” (QS al-Qalam: 51)

Imam Ibnu Katsir mengarahkan maksud dari kata “pandangan” dalam ayat di atas pada pandangan yang disertai dengan kekuatan ‘ain.

Efek dari terkena pandangan ‘ain ini bermacam-macam ada yang bisa membuat orang yang dipandang langsung sakit, celaka, atau bahkan bisa sampai menyebabkan kematian. Seperti kejadian di zaman Rasulullah, yaitu ketika sahabat Amir bin Rabiah mandi bersama Sahabat Sahl bin Hanif. Amir bin Rabiah terkagum-kagum saat melihat badan Sahl bin Hanif yang putih dan bersih, seketika itu Sahl bin Hanif pingsan, para sahabat yang lain akhirnya memanggil Rasulullah ﷺ. Setelah meruqyah Sahl bin Hanif, beliau bersabda:

Reminder Islamic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang