bagian 2

615 70 5
                                    

Suasana lokasi sinetron DARI JENDELA KULIAH terasa ramai dan penuh canda tawa namun beda dengan Rey yang sedang galau di pojokkan hal ini membuat para pemain dan crew binggung dengan sikap Rey yang beda dari biasanya.

"Rey kenapa SAS ? Kok tuh anak kalem hari ini"tanya Gemma.Saskia yang sedang sibuk dengan ponselnya pun menatap sekilas ke arah Rey berada lalu kembali sibuk dengan ponselnya lagi.

"Gak tahu gue ... mungkin sakit kali .. Lo tanya aja sendiri"jawab Saskia sembari sibuk menatap layar ponselnya.Gemma pun mengganguk dan berjalan menghampiri Rey.

Dan Gemma pun duduk di samping Rey.Rey pun menengok sebentar lalu menatap tanganya yang sedang meremas gelang hitam yang selalu melingkar di pergelangan tangannya.

"Lo ada masalah bro ?"tanya Gemma penasaran.Rey pun menghentikan kegiatanya lalu tersenyum simpul dan kemudian menggeleng.

"Gue gak ada masalah .. thanks atas kepedulian.lo .. tapi jujur gue baik-baik aja .. gue ke sana dulu yahh"jawab Rey serasa menepuk-nepuk bahu gemma kemudian pergi menghampiri fansnya yang sudah menunggu dari jam 7 pagi di luar rumah lokasi syuting.

DI LOKASI SYUTING LAIN

Ketika Rey tengah galau Sandrinna justru masih tidur lelap di balik selimut tebalnya.Nampaknya hari ini dia begitu kelelahan karna syuting film yang menguras tenaganya hal ini membuat mami wanti harus membangunkannya.

"Sayang .. bangun dong ini sudah jam 10 loh"ujar mami wanti lembut serasa menepuk-nepuk lengan Sandrinna karna posisinya miring sembari memeluk guling kesayangannya.

Sandrinna pun mengeliat serasa membenarkan selimutnya dan bukannya bangun Sandrinna justru menutup wajahnya dengan selimut tebalnya itu membuat maminya geleng-geleng kepala.

"Badan Sandy gak enak mi .. Sandy mau tidur sebentar lagi mi"ujar Sandrinna pelan di balik selimut.Sang mami pun bangkit dan membenarkan selimut yang tersibak di bagian kaki putrinya itu.

"Yah sudah kamu istirahat aja hari ini ... mami akan buatkan bubur buat kamu"ujar mami Wanti lembut kemudian keluar kamar.tiba-tiba ponselnya berbunyi namun Sandrinna sudah terlelap lagi dalam tidur lagi.

Beberapa kali ponselnya berbunyi namun belum bisa membuat Sandrinna terbangun dari tidurnya.Nampaknya suara ponselnya tak cukup membangunkan Sandrinna dari tidur lelapnya itu.

DI TEMPAT LAIN

Rey justru sedang memandangi ponselnya yang sedari tadi sulit tersambung dengan ponsel Sandrinna.Mukanya sudah menunjukan kecemburuan yang selalu keluar ketika Sandrinna tidak mengangkat teleponnya.

"Kenapa dia gak ngangkat-ngangkat telfon gue ? .. padahal dia free hari ini"batin Rey binggung serasa terus mencoba menelfon Sandrinna namun tidak berasil.Kini dia sedang berada di halaman samping rumah lokasi syuting.

"Apa dia masih marah sama gue gara-gara semalam ?"batin Rey semakin binggung.Wajahnya terlihat semakin panik dan cemburu.Tiba-tiba ada yang datang menghampirinya.

Rey pun langsung mematikan hpnya dan langsung di masukin ke saku celananya.Orang itu menepuk pundak Rey dan tersenyum lalu memberikan skenario yang tebal ke Rey.

"Sudah mau take tuh ... galau mulu .. jangan galau mulu Rey ... nanti ngaruh ke acting lo"ujar salah satu crew.Rey hanya mengaruk kepalanya yang tak gatal sembari tersenyum kemudian berjalan mengikuti crew itu.

"Sudah siap .. Joko sama Wulan saling tatap ... tatapannya harus baper yah ... Bisakan ? (Mengganguk ) .... oke kita mulai"ujar dan suruh sang sutradara.Rey dan Zara pun mengganguk kemudian bersiap-siap.

"Action "ujar sutradara sedikit keras.Rey pun menatap zara seperti intruksi sang sutradara inginkan namun entah kenapa Rey tidak fokus menatap Zara membuat feelnya tidak dapat.

POSSESIF [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang