chapter 1

20 3 0
                                    


Malam jum'at mubarokah

Malam itu Nabil dan keluarganya berangkat, di iringi oleh rintikan hujan yang mendukung suasana menjadi sejuk.

Setelah melewati perjalan panjang abil melihat gerbang ukuran sedang menjumpai mata abil, ternyata gerbang Asrama.

Beberapa saat sebelum di tinggal, Nabil di hujani doa.

Sangat senang berada di tengah-tengah keluarga yang hangat seperti ini, tak hentinya Nabil bersyukur.

"Abil, ibu doakan semoga semua kebaikan selalu bersama abil.
Jaga kesehatan ya nak, ibu sayang abil."

Dengan hati yang gundah air mata tak terbendung, mengalir hingga tak terasa nabil semakin mengeratkan pelukan ibunya yang dari tadi dia peluk.

"Ibu terima kasih, hanya ibu satu-satunya pegangan abil, ibu juga jaga kesehatan dan nggak perlu khawatir, abil disini akan baik-baik saja." Ucap Nabil dengan sangat berat melepas pelukan dari ibunya.

Ibu Nabil menerapkan ke semua anaknya bahwa;

Harus selalu berbuat baik dimanapun kita berada sekalipun kita berada di tengah-tengah orang jahat.


karena Allah tidak akan menghisab perlakuan orang lain terhadap kita
tetapi sebaliknya

perlakuan kita terhadap orang lain itu yang akan di hisab.

Ingat juga janji Allah tiada ingkar.
Bahwa Orang baik akan di pertemukan dengan orang baik pula.

Tak usah risau.

Nasihat ibu seperti sudah mendarah daging di tubuh anak-anaknya salah satunya Nabil.

***

Tidak lupa juga kedua adiknya, aisyah dan ribella ikut juga memeluk kakanya dan saling mendoakan.

Adik-adiknya mempunya sisi lain.
Yaitu mampu tertawa dalam kesedihan.

Hanya dengan menatap kedua bola mata adiknya, abil tau adik-adiknya sedih di tinggal kakaknya.

Tiba-tiba benar matanya berlarian dari pandangan mata abil. Ais dan ibel sedang bersedih.

"Ayo, kalian kenapa? di rumah gembira bahkan tadi di jalan, kalian ngejailin kakak."- tanya nabil dengan candaan khasnya, matanya setengah merem.

Mendengar dan melihat itu merekapun tersenyum dan memeluk hingga air mata berjatuhan.

"Kak sampai jumpa kembali di titik terbaik menurut taqdir."

***

Enggak lupa kan votenya, ayo dong tekan bintang, Sebagai dukungan.
Terima kasih.
Salam hangat dari saya.
Fatimah:-)

PemujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang