Memori lama

1 0 0
                                    

//Keesokkan harinya,dikelas 3-3_//

Ketiga sekawanan ini(Koko,Draken,dan Keisuke) baru sampai dikelas.Keisuke pun lansung duduk dibangkunya lalu dilanjutkan oleh Koko dan Draken.

"Asik...,jam pelajaran olahraga!!,turun lapangan..",sorak Keisuke.

"Dimusim semi seperti ini kamu malah semangat untuk turun lapangan menggunakan seragam olahraga?,kulitmu itu terbuat dari apa sih?".heran Draken melihat binggung kepada pria gondrong itu.

"Secara ilmiah kulitku ini kulit manusia pada umumnya,tapi ada rada rada bercampur zat kulit badak makanya kebal dengan udara sejuk apapun.",jelas Keisuke ngeyel.

"Ha?teori ilmiah seperti apa itu?",Draken malah makin binggung dibuatnya.

Koko hanya terkekeh melihat percakapan kedua temannya itu dari bangkunya.Dia pun melihat pemandangan yang ada diluar jendela.

Arah pikirannya sekarang malah teringat dengan kejadian diperpus kemari,padahal hampir terlupakan karena fokus dengan perkerjaan tapi ternyata itu hanya sementara.Luka diseparuh wajah gadis itu__,selain wajahnya yang mirip dengan kakaknya,telah terlihat jelas kalau dia Inupi,teman masa kecilnya Koko yang berpisah dengannya 1 Minggu setelah peristiwa duka terjadi...__

// 7 tahun yang lalu..._//

_pagi hari,ditempat kediaman keluarga Hajime__.

"Koko_!,tolong.bisakah kamu membuang sampah keluar?",pinta seorang wanita sedikit berteriak yang sedang mengemasi dapur kepada seorang anak laki laki yang sedang berada didalam kamarnya.

"Iya...",jawabnya sambil berjalan menuju dapur,tempat ibunya berada.Kemudian mengambil sekantong sampah dan pergi.Ibunya yang melihat pergerakkan putranya tersenyum,lalu melanjutkan aktifitasnya.

Anak itu adalah Koko,seorang pelajar berumur 10 tahun yang sekarang duduk dibangku kelas 4 SD.Dia anak satu satunya dikeluarkan itu yang sangat bisa diandalkan oleh ibunya.Anaknya rajin,baik prilakunya serta ucapannya,pintar akan tetapi cenderung selalu memasang wajah murung.Mungkin itu disebabkan oleh keadaan keluarganya yang sangat sulit dia mengerti diumurnya yang masih segitu.
Dia memiliki ibu yang sangat penyayang dan lembut kepadanya serta siapapun,tapi yang jadi masalahnya adalah ayahnya.Entah apa yang terjadi kepada sosok kepala keluarga satu itu pada masa 2 tahun terakhir ini sampai saat itu,yang awalnya bersikap seperti seorang ayah pada umumnya sekarang malah menjadi sosok yang sangat menyeramkan bahkan enggan untuk dilihat.

Setiap pria tua itu pulang entah dari mana pasti selalu mencari keributan dengan ibunya,sementara dirinya hanya bisa fokus membaca buku walaupun sulit menghindari pendengaran ribut kedua orang tuannya yang mana keduanya sama sama tak mau sama argumen masing masing dan pastinya selalu berakhir dengan pukulan keras dari ayahnya kepada ibunya.Disaat seperti itu,tanpa perlu dihayati air matanya mengalir sendiri sampai membasahi buku tulisnya.Apalah daya yang hanya bisa diam sisetiap situasi seperti itu,yang bisa dia lakukan disaat itu adalah menjadi anak yang baik,taat pada perintah baik ibu dan ayah serta tidak melakukan pemberontakan.
Belum lagi dirinya yang dituntut menjadi anak yang pintar dan berprestasi,satu saja mapel yang gagal maka pukulanlah yang akan dia dapatkan dari tangan ayahnya.Maka sekarang masanya hanyalah dihabiskan untuk belajar,mendapat nilai tinggi dan peringkat terbaik disekolah.Walaupun ibunya selalu memintanya untuk tidak memaksakan dirinya,tapi dia tetap melakukannya.
Karena keadaan keluarga yang seperti inilah membuat Koko berambisi untuk menjadi anak yang berprestasi serta banyak mendapatkan sertifikat pelajar terbaik tahunan serta olimpiade dan akademik terbaik,sampai dia sukses dengan prestasinya yang luar biasa.Maka pada masa itu tiba,setelah itu dia akan membakar semua kertas penghargaannya itu didepan ayahnya sendiri.Dia tidak perduli sertifikat itu akan terbuang sia sia,yang penting dirinya puas dan itulah cara balas dendam terbaik atas penderitaan nya selama ini.

KO.PI.(Koko dan inupi)/the another lifestory  TOKREV/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang