Pergi

9 1 0
                                    

"LOUIS!! CEPAT KEMBALI!! BLIANT DAN REBECCA ADA DI TANGAN AYAH!!"

Louis langsung bergegas begitu selesai membaca isi surat ber tinta merah, tanda darurat, sangat darurat.

Tubuhnya dengan cepat berubah menjadi kumpulan dari ribuan kupu-kupu ungu yang indah, terbang melesat di udara dengan cepat, menuju ke kerajaannya.

Kerajaan Elf Davinton.

"Kumohon! Kumohon! Bertahanlah!!"

Louis berdoa sepanjang perjalanan di langit, memohon agar dua orang yang di sebutkan di surat itu tidak segera menyusul ibu terkasihnya.

Tak lama kemudian Louis sampai di tujuan, ribuan kupu-kupu ungu itu kembali bersatu dan membentuk raganya.

Desa itu sangat sunyi, seperti tidak berpenghuni.

"Gawat!! Apa eksekusinya sudah di pertontonkan???" Louis berlari mencari jalan tercepat menuju kastil ayahnya, Sang pemimpin klan.

Ya, ayahnya sendirilah yang selama ini membuat Louis menderita setengah mati.

"LOUIS!"

"PHILOMENA!! DIMANA YANG LAIN??"

Seorang gadis elf yang tinggi semampai berlari menghampiri Louis, Ia sangat cepat sampai-sampai rambut putih keunguannya yang lurus berkibar dengan buas.

"Aku bisa kabur karena Aku yang terkuat! Tetapi Aku tidak bisa melepaskan semuanya sendiri! Prajurit ayah mengejarku!"

"Arahkan Aku kesana! Siapa yang sudah kabur?!", Louis terdengar sangat panik.

"Maya dan Calithea! Mereka paling ringan jadi Aku sudah menyembunyikannya di tempat yang jauh!!", jawab Philomena sambil berlari dan menunjukkan arah jalan kepada Louis.

Louis semakin gelisah.

Ia yakin kelima istrinya tidak akan di eksekusi, setidaknya tidak sekarang dan tidak tanpanya.

Tetapi anaknya, dan istri dari anaknya

Bliant dan Rebecca

Rebecca bukanlah seorang elf dari klan Davinton

Gadis berambut pirang itu adalah seorang vampir.

"SERILDA!! CLAUDIA!!", Louis dengan cekatan membuka kunci jeruji besi hanya dengan kekuatan kedua tangannya.

"Syukurlah kalian selamat!", Philomena membantu Serilda yang lebih tinggi darinya untuk berdiri, kedua kaki Serilda sempat terkilir karena berusaha lari dari kejaran prajurit ayah Louis.

"LOUIS!! JANGAN PEDULIKAN AKU!! CEPAT PERGI KE BLIANT DAN REBECCA!!", tangisan Claudia meledak, Ia sebagai ibu kandung dari Bliant tentunya menjadi yang paling khawatir dengan kondisi buah hati dan istrinya sekarang.

Louis reflek berlari, Ia tak sempat berbicara sama sekali dengan istri pertamanya itu, tentunya Ia merasa sangat bersalah, tetapi ada yang lebih penting dari itu.

Nyawa!

"SIAL! AYAH TAU AKU AKAN DATANG JADI SEMUA JALUR ISTANA DI BLOKIR OLEH SIHIR!"

Louis memukul penghalang hitam yang menjulang tinggi di hadapannya. Ia sangat putus asa, sihir ini khusus di buat oleh ayahnya untuk menghalangi Louis dan keluarganya untuk masuk.

Ia adalah 'pangeran' terbuang.

"Aku akan membantumu.", terdengar suara bisikan pria yang lembut menggelitik di telinga Louis.

"Ah!" Louis terkejut karena penghalang di depannya mendadak menghilang.

Ia sama sekali tak peduli siapa yang membantunya tadi dan darimana suara bisikan itu berasal, langsung saja Ia berlari mengelilingi istana yang dahulu menjadi tempatnya lahir dan tumbuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Burning ButterfliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang