Alesha sedang menikmati hari libur dengan bermalas malasan, tetapi Alesha tetap membantu bunda merapikan segala macam pekerjaan rumah, sebagai anak tunggal Alesha selalu nurut nasihat yang bundanya berikan setiap hari. Mulai dari, keluarga, sahabat, cinta, bahkan menjadi orang sukses di masa depan, Alesha terlahir yatim sejak ia masi kecil, ayahnya yang sedang bekerja diluar negri dikabarkan kecelakaan pesawat saat hingga terbang ke Indonesia, betapa terpukulnya hati bunda Alesha saat itu.
Lambat laun berlalu Alesha tumbuh menjadi gadis yang cantik dewasa pintar sepintar bunda, Alesha beruntung bisa mengenal dan mempunyai sahabat yang sangat menyanyanginya. 3 tahun ia di SMA rasanya begitu cepat proses pendewasaan yang ia alami cukup menguras tenaga dan pikiran.
Alesha tipekal cewe yang tertutup dan gabanyak omong kecuali sama yang ia kenal, 3 tahun mengenal Maikel kekasih Alesha tentu nya membuat ia banyak mengalami perubahan.
"Kamu kenapa melamun?" tanya bunda membuat Alesha menintikan buliran bening
"Aku gapapa bun" jawab Alesha dengan raut wajah sedih dan sedikit memberi senyuman
"Kangen ayah?" ucap bunda dengan raut wajah yang memprihatinkan
"Iya bun, 17 tahun aku dewasa tanpa di dampingi figure seorang ayah rasanya seperti ada yang kurang, kata orang cinta pertama anak perempuan itu figure seorang ayah ya bun? tapi aku gangerasain cinta itu?" sahut Alesha buliran air yang sedaritadi ia bendung kini terjun bebas membasahi pipi mungil miliknya, bunda melihat hal itu sontak kaget dan tidak bisa berkata kata hanya bisa tertunduk dan memeluk tubuh Alesha dengan dekapan hangat layaknya seorang ibu dan anak. Bunda mengusap halus rambut panjang milik Alesha yang tergerai rapi dengan lembut "Jangan sedih lagi, kalau kamu sedih bunda ikutan sedih, berdoa sama Allah semoga ayah bahagia disana" kata bunda, Alesha menangis sejadi jadinya rindu sosok ayah yang sudah pergi sejak kecil membuat Alesha sedikit terpukul kala membahas ayah hatinya yang terbuat dari baja kini melemah bagaikan mentega yang sedang dilelehkan 'mencair shay' tanpa berlama lama Alesha mengendurkan pelukannya "Maaf bun aku belum bisa sekuat bunda" ucap Alesha seraya mengahapus air matanya kasar dan menipiskan senyuman "Bunda tau ini berat, secepatnya kamu akan terbiasa seperti ini nak" jawab bunda mencium kening Alesha dan mengusap usap bahu mungil milik Alesha dengan lembut.
Selang beberapa menit setelah Alesha berbicara dengan bunda, terdapat satu notifikasi chat, Alesha bergegas melihat notifikasi pesan yang tertera dilayar ponsel miliknya dan langsung membalas nya dengan senyuman, raut wajah Alesha kini berbinar tidak seperti tadi cenderung muram dan sedih kala inget seorang ayah.
Ting
"Maikel ya?" tanya bunda yang sedari tadi fokus memperhatikan Alesha senyum senyum kepada layar ponselnya
"Iya bun hehe" Alesha menjawab pertanyaan bunda dengan cengiran dan diakhiri senyum simpul miliknya
Maikel membawa positive vibes buat anak saya batin bunda
Maikel Tona Yanu= lagi sibuk ga?
Alesha Michael= Aku free ni
Maikel Tona Yanu= jalan yu
Alesha Michael= Sekarang?
Maikel Tona Yanu= 15 menit aku sampai rumah kamu
Alesha Michael= Aku siap siap dulu
Maikel Tona Yanu= oke cantiknya aku
Sesampainya Maikel di rumah Alesha di sambuta hangat oleh bunda, Maikel pun menyalimi tangan bunda, dan mengucapkan kalimat "Assalamualaikum camer" ucap Maikel dengan wajah bahagia, bunda tersenyum ramah dan menjawab "Waalaikumussalam menantu" kepada Maikel dan mempersilakan Maikel untuk masuk kedalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Jadi Cinta
Teen Fiction"Lo bukan mantan nya Arvin?" tanya Devan kepada Arisha "Lo siapa? kenal juga ngga" ucap Arisha balik tanya kepada Devan "Gue Devan, pacar lo tentu nya" jawab Devan semangat "Sejak kapan gue jadi pacar lo?" tanya Arisha seraya menaik turunkan alisnya...