"Gimana suka ga sama tempatnya?"
"Suka banget, kamu sering kesini?"
"Sering, kalau aku ada masalah keluarga bahkan lagi ada masalah sama Arisha aku dateng kesini refreshing otak"
"Aku suka tempatnya"
"Pernah ke danau, pantai, atau sungai?
"Pernah sama ayah waktu aku umur 3 tahunan"
"Maaf sayang aku ga bermaksud buat kamu sedih"
"Gapapa aku mulai terbiasa sekarang, itu juga berkat bunda sama kamu"
Dua pasang remaja sedang menikmati udara segar di pagi hari, kicauan burung yang berterbangan sangat indah, air terjun mengalir deras membuat suasana disekitar sejuk, diselingi oleh pohon pohon yang berjajaran tinggi.
Beberapa menit kemudian dua pasang remaja tersebut mengalami dehidrasi lupa akan membawa atau membeli air minum botolan, Maikel siap siaga melayani Alesha seperti dirinya memanjakan Arisha adik perempuannya.
"Kamu haus?" tanya Maikel melihat Alesha kehausan, buliran keringat yang keluar dari atas dahi hingga ke dagu Alesha, membuat Maikel gemas akan tingkah Alesha yang lucu seperti itu, Alesha mengangguk anggukan kepala nya sebagai jawaban pertanyaan Maikel
"Aku beli minum dulu, kamu tunggu disini, jangan kemana mana" kata Maikel seraya menepuk nepuk puncak kepala milik Alesha dengan lembut sesekali Maikel menarik kedua pipi Alesha gemas
15 menit berlalu Maikel tak kunjung datang membuat Alesha kesal akan hal itu, ditengah teriknya matahari yang sangat panas membuat Alesha harus menutupi wajah imutnya dengan kedua tangan supaya tidak hitam atau belang
Sepasang remaja perempuan dan laki laki datang menghampiri Alesha yang seorang diri ditempat tersebut seraya memainkan ponselnya agar tidak bosan, tanpa berlama lama remaja laki laki tersebut menggoda Alesha, dengan sedikit marah dan bergedik ngeri, Alesha menghadap belakang sontak ia kaget remaja yang sedang menjahili nya itu temannya sendiri, dengan wajah yang dibuat kesal sekesal mungkin, Alesha tetap sabar akan temannya yang satu itu.
"Ck! 15 menit gue nunggu ga dateng dateng, bahkan sejam gue nunggu" gumam Alesha menggerutu sendiri tanpa menghiraukan sekitar
"Hai nona maniez" sapa seorang remaja laki laki seraya memberikan senyuman jahilnya kepada Alesha
"Ternyata lo buaya" ucap Alesha memutar bola matanya malas
"Maikel kemana? Dia tega ninggalin cewe secantik Alesha Michael? kalau ada yang gondol gimana?" tanya Arvin ceplas ceplos membuat Alesha geram sama tingkah laku Arvin, bisa bisanya Arvin berpikiran seperti itu
"Bukan urusan lo!" sarkas Alesha membuat Arvin bergedik ngeri
"Ni buat lo berdua, gausa berantem mulu panas telinga gue dengernya" sahut seorang remaja perempuan siapa lagi kalau bukan 'Aneska Zoya Ravenna'
"Lo beli cuma 2 kita kan ber 4 dodol" jawab Arvin seraya menyerobot air mineral ditangan Aneska
"Temen gatau diri kek lo Vin harusnya di unpren, hempas jauh jauh dari sirkel Devan" ucap Aneska menatap Arvin sinis dan dibalas cengiran oleh Arvin
"Pis Nes pis, lo cantik deh kalau gajutek" kata Arvin seraya menaikan jari telunjuk dan tengah membuat dua jari semacam 'pis' Aneska membalas perkataan Arvin dengan lirikan yang tajam setajam silet
"Kalian tau darimana gue sama Maikel ada disini, mata matain gue ya lo"
"Seudzon aja lo" ucap mereka berbarengan
"Awas jadian ups" jawab Alesha seraya menutup mulut dengan kedua tangan secara rapat
"Rese lo" sahut Aneska dengan wajah datar sedatar mungkin
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Jadi Cinta
Fiksi Remaja"Lo bukan mantan nya Arvin?" tanya Devan kepada Arisha "Lo siapa? kenal juga ngga" ucap Arisha balik tanya kepada Devan "Gue Devan, pacar lo tentu nya" jawab Devan semangat "Sejak kapan gue jadi pacar lo?" tanya Arisha seraya menaik turunkan alisnya...