Waktu menunjukkan pukul 09.00 pagi, kavin sudah memarkirkan mobil porsche hitam miliknya dipekarangan rumah ajeng. Tak usah heran, kavin memang memiliki begitu banyak koleksi sporty car, dia juga sering bergonta-ganti mobil sesuai dengan agendanya.
Saat ini kavin tengah menunggu ajeng di ruang tamu yang tidak sebesar miliknya itu, di temani oleh sekar, ibu dari ajeng.
"mas kavin, di minum dulu tehnya!" sekar menunjuk ke arah gelas di meja
" iya tan, panggilnya kavin aja!" kavin mengambil gelas di hadapannya dan menyeruputnya sedikit
"hari ini kalian mau kemana?" tanya sekar penasaran
"mau ketemu teman-teman aja tan, soalnya kavin memang udah janji sama mereka" jelas kavin
"oh begitu, tolong jagain anak tante ya vin, ajeng anaknya jarang punya teman, temannya juga itu-itu aja, siapa tau pas sama kamu jadi banyak temennya" sekar tersenyum sembari menyeruput teh yang ia pegang sedari tadi.
"bisa di atur tan" jawab kavin membalas senyuman sekar
.
.
.
.
.Sementara dikamar ajeng, ia kebingungan sendiri memilih baju seperti apa yang akan ia kenakan hari ini, terlebih lagi ia tak tahu kavin akan membawanya kemana, takut-takut jika nantinya ia malah jadi salah kostum dan ada orang iseng yang merekamnya dan membuatnya viral di aplikasi tok tok seperti yang akhir-akhir ini terjadi.
"sebenernya gue mau dibawa kemana sih? Padahal kemarin dia bilang mau datang jam 10, lah ini aja baru jam 9" gumam ajeng pada dirinya sendiri. Untung saja ia sudah mandi sedari pagi saat bangun dari tidurnya.
Semalam kavin memang sudah memberi tahu ajeng melalui pesan yang ia kirim, bahwa ia akan datang menjemput ajeng jam 10, tapi entah mengapa kavin malah menjemput ajeng 1 jam lebih awal dari jam yang ia tentukan sendiri.
Ajeng menuruni anak tangga, tepat dibawah sana ada pria yang semalam ia temui sedang mengobrol bersama ibunya.
"lo udah lama?" ajeng menghampiri kavin
"menurut lo?" hanya kata itu yang keluar dari mulut kavin
"ya sudah sana berangkat, keburu panas dijalan" perintah sekar pada keduanya.
Kedua mata muda mudi ini tak sengaja saling menatap kemudian mereka saling melempar pandang ke segala arah.
"kavin ijin bawa ajeng dulu yan tan" kavin berdiri dan menyalami tangan sekar
"hati-hati ya nak kavin,bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut" sekar menerima salam kavin
"bu, ajeng pergi dulu ya?" ajeng juga menyalami tangan ibunya
"iya nak, hati-hati" sekar juga menerima salaman tangan ajeng.
.
.
.
.
.
Dua muda mudi ini terlihat begitu canggung didalam mobil, tidak ada yang berbicara, kavin fokus mengemudi dan ajeng fokus pada jalanan yang akan ia lewati didepannya."kita mau kemana?" tanya ajeng memecah fokus kavin
"ketemu temen-temen gue" balas kavin yang pandangannya masih pada jalanan di depan sana.
Ajeng menatap kavin dengan mata yang membulat
"kok lo gak bilang sih, tau gitu tadi gue ga ikut lo" ajeng sedikit menaikkan nada bicaranya
"kok lo nyolot? Kenapa emang? Lo gak suka sama temen-temen gue? Lo kan belum pernah ketemu mereka" cecar kavin pada ajeng , kali ini ia juga melihat ke arah ajeng.
"bukan gitu, tapi gue belum siap ketemu temen-temen lo, gue malu. Kalo temen-temen lo nanyak tentang lo terus gue gak tau gimana? Apa kata mereka nanti? " ajeng mengurangi tone pada nada bicaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Our City of Surabaya
RomanceKavin, pemuda tampan anak pengusaha kaya raya dan penuh bakat harus menerima kenyataan bahwa dirinya telah dijodohkan dengan anak rekan kerja ayahnya. Awalnya memang berat, tapi ada hal yang membuat kavin semakin ingin melindungi anak rekan ayahnya...