Chpt.4 - cinta pertama?

24 6 1
                                    


     Ajeng menatap langit-langit kamarnya, bagaimana bisa kavin meninggalkannya tadi, ia pikir kavin akan kembali lagi menjemputnya, nyatanya tidak.

"awas aja lo vin, bisa-bisanya gue diturunin di jalan. Selamet lo gak gue aduin bonyok." Gumam ajeng.

     Ajeng frustasi, ia membekap wajahnya sendiri dengan bantal
"brengsek kavin" teriaknya.
.
.
.
.
.

     Ajeng melangkahkan kakinya ke dapur, ia membawa botol besar bermuatkan 2L air. Ia melihat ayahnya tengah menenggak segelas air disana.

"yah...udah pulang?" ajeng meletakkan botolnya pada dispenser

"hmm"arman menaruh gelasnya di atas meja.

"gimana kencan kamu sama kavin?" tambahnya

"lancar yah" jawab ajeng yang ia sendiri juga ragu akan kesuksesan kencannya, yang seperti itu tadi termasuk sukses tau tidak.

"ya sudah." Ujar arman

     Botol minum ajeng sudah terisi penuh, ia beranjak meninggalkan dapur tapi tertahan oleh kalimat baru ayahnya.

"besok ayah,ibu sama anneth mau ke rumah eyang surip. Kamu mau ikut apa ga?" tanya arman

     Tanpa banyak berpikir ajeng memberikan jawabannya

"gak yah, ajeng dirumah aja, ayah kan juga tau kalau keluarga eyang surip ga suka sama ajeng". Ujar ajeng

"ya sudah kalau gitu" arman berjalan melewati ajeng dan meninggalkannya sendiri disana

     Ajeng masih terdiam di tempatnya berdiri, sebenarnya ia juga ingin ikut, namun ia mengurungkan niatnya itu, karena seperti katanya tadi, keluarga dari anneth ini memang tidak pernah menyukainya, jika ajeng ikut, yang ada dia hanya akan menjadi bahan omongan mereka.
.
.
.
.
.

     Kavin meletakkan ponselnya pada nakas di samping kepala tempat tidur, ia merebahkan dirinya di kasur yang ukurannya muat untuk dua orang itu.

flashback

"vin,aku takut!aku takut jack balik lagi !" farah memeluk kavin erat dan memelas pada kavin

   Kavin membalas eratan farah

"kamu tenang aja, dia gak bakal berani ganggu kamu lagi far. Aku bakal jagain kamu. Bukan Cuma aku tapi temen-temen aku juga". Kavin mengelus lembut surai gadis itu.

     Kavin mengusap wajahnya kasar. Ia masih teringat dengan kejadian tadi. Jack, mantan farah kini ia telah kembali ke indonesia dan mengganggu orang yang ia cintai itu. Walaupun farah bukan kekasihnya, namun kavin sangat menyayangi farah. Ia bahkan seperti sudah kecanduan akan farah.

"gue kira dia ga akan balik lagi" gumam kavin matanya terpejam.

"AJENG!!"

kavin membuka matanya, ia teringat akan ajeng, tadi ia meninggalkan ajeng di jalanan.

"udah balik belum ya si ajeng? Atau jangan-jangan dia masih disana lagi nungguin gue?" kavin bangkit dari tidurnya dan mengambil ponsel miliknya. Ia melihat waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam.

"ah, ga mungkin kan dia masih nungguin gue disana?" tanyanya lagi.

"Woy, lo udah balik?"

"Menurut lo? Gila ya, bisa-bisanya lo ninggalin gue dijalanan"

"Syukur kalo lo udah di rumah."

"Ga minta maaf gitu?"


     Kavin tak membalasnya lagi, yang ia butuhkan memang hanya sekedar mengetahui bahwa ajeng sudah pulang, itu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In Our City of SurabayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang