4. Kesepakatan

36 0 26
                                    

Waktu jam makan siang, Seola sama Eunseo jalan di depan kantor. Rencananya mereka mau makan siang di resto yang nggak begitu jauh dari kantor Nebula Inc.

Waktu mereka jalan, mereka liat di depan kantor ada Dasha, Soobin, Boo dan Xiao yang lagi ngomong penting di depan kantor sambil ngejajapin pak Taranka yang mau naek ke mobilnya.

Seola sama Eunseo pun mulai pasang posisi buat gibah cantik sambil ngeliatin interaksi orang-orang yang lagi ngobrol di depan kantor.

"Anjir ya, gue kira dia bukan pengawas kak. Pegawai biasa aja gitu kaya kita." Kata Eunseo tatapannya fokus ngeliatin Soobin yang lagi senyam senyum dengan matanya yang entah kemana hilang.

"Gue kira juga gitu. Eh, taunya..." jawab Seola muter bola matanya males karena ngerasa nggak nyaman aja sama kedatangannya Soobin yang dia fikir tadinya bisa di ajak kerja sama, eh taunya malah songong.

"Gue yakin sih selama ada dia suasana tim kita pasti membosankan!" kata Eunseo memprovokasi dan dia juga udah mulai narikin tangannya Seola buat nyamperin Xiao, karena Pak Taranka juga keliatannya udah pergi.

Seola menghela nafasnya dan nurutin aja ajakan Eunseo.

Keduanya pun langsung rubah ekspresi wajah mereka berdua dengan ekspresi yang biasa di tunjukin sama sang CEO Dasha (Sopan, Santun, dan Senyum) sambil jalan ngehampirin kumpulan orang-orang so' sibuk itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya pun langsung rubah ekspresi wajah mereka berdua dengan ekspresi yang biasa di tunjukin sama sang CEO Dasha (Sopan, Santun, dan Senyum) sambil jalan ngehampirin kumpulan orang-orang so' sibuk itu.

"Wah, nggak pada makan siang nih? Mendingan makan siang bareng yuk!" ajak Eunseo dengan senyumannya yang keliatan di buat-buat.

Semuanya pun noleh heran ke arah Eunseo.

"Tenang, kak Seola yang bakal teraktir sebagai karyawan terbaik Nebula." Lanjut Eunseo berhasil bikin mata Seola melotot kaget dan hampir aja bengek.

"Wah, serius? Mau dong!" gercep Boo sama hal yang berbau gratis.

Seola pun senyumin Boo terus matanya langsung melotot ke arah Eunseo yang lagi senyum polos tanpa dosa.

"Wah seru banget ya, tapi sayangnya gue masih ada kerjaan yang harus di selesain kak. Jadi maaf ya, nggak bisa ikut makan siang bareng kalian." Kata Dasha nggak enak tapi itu berhasil bikin Seola bernafas lega dengernya.

"Iya gue juga nggak bisa, karena gue harus nemenin Dasha ngumpulin laporan." Sambung Xiao bikin Eunseo kecewa tapi bikin Seola tambah lega dan berjaya.

Soobin yang nggak di ajak pun cuma bisa merhatiin interaksi mereka semua sambil ngelipet kedua tangannya depan dada.

"Tapi gue bisa kok, kosong." Samber Boo yang keliatannya semangat banget.

Eunseo sama Seola pun saling tuker tatap. Dan saling lempar-lemparan kode. Mereka baru inget kalau di sana ada orang yang demen banget sama hal yang gratisan.

"Aduh, ada telfon..." kata Seola yang dengan sigap langsung ngeluarin jurus jitunya untuk menghindar dari desakan teraktiran dari manusia yang sukanya gratisan itu. "Maaf gue tinggal dulu ya." Lanjut Seola yang langsung akting ngangkat telfon dan langsung menjauh dari kerumunan itu. "Hallo, iya iya... nggak kedengeran, bentar ya gue nyari sinyal dulu nih!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COMPANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang