Menerima

0 0 0
                                    

Pertemuan

Di pagi yang cerah ini Sheeva merasa tidurnya tadi malam sangat tidak nyaman. Pikiran Sheeva seolah tidak pernah lepas dari bayangan pria yang nantinya akan menjadi suaminya itu. Tepat pada malam hari ini pria itu akan datang bersama dengan keluarganya untuk membicarakan pernikahannya.

"Sheeva sudah bangun belum nak?" ujar Bunda sambil membuka pintu kamar Sheeva. "Sarapan dulu sayang sudah disiapkan sama Bibi di bawah!"

Lamunan Sheeva terhenti saat melihat Bundanya sudah berdiri dihadapannya. "Baik Bunda, nanti Sheeva turun. Sheeva mau sekalian mandi dulu Bun."-sambil bangkit dari posisi tidurnya.

"Okee sayang Bunda tunggu di bawah ya." tukasnya setelah itu berbalik meninggalkan kamar tersebut.

Sheeva segera bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi di ruangan tersebut. Setelah ia selesai berpakaia dan turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya.

***

Rencananya hari ini ia ingin bermain bersama temannya sebelum berpisah ke tempat kuliah masing-masing, tapi sayang acaranya harus terhalang karena tepat hari juga pertemuan keluarga. Yah keluarga pria yang akan dijodohkan dengan Sheeva.

Untunglah teman yang lain juga setuju acaranya diundur karena ada beberapa juga yang kemungkinan tidak bisa hadir.

Siang ini Sheeva bersama Bundanya ingin pergi belanja untuk makan malam nanti. Setelah sarapan tadi, Bunda Sheeva mengajaknya untuk belanja ke Supermarket.

"Sheeva ikut Bunda belanja ya? dari pada kamu di rumah gak ada kerjaan," ajak Bunda

"Ada kerjaan Bun, ini lagi nontonin oppa ganteng." balas Sheeva yang masih menonton drakor di handphone menggunakan earphone.

"Aihh anak ini... di pause dulu nanti lanjut lagi. Sekarang ganti baju! Bunda tunggu di bawah."

"Tapi Bun-"

"Gak pake lama! atau mau Bunda buang aja itu foto cowo-cowo korea itu?" tunjuk Bunda ke arah rak yang isinya beragam foto boyband BTS dan aksesoris lainya.

Sheeva memang penggemar BTS dan juga pecinta drakor. Sebenarnya ia tidak terlalu fanatik pada hal tersebut, tetapi ia suka jika mengoleksi beberapa barang yang berhubungan dengan biasnya.

Mau tau mau ia harus menuruti kemauan Bundanya, dari pada ia harus kehilangan foto oppa nya yang salah satunya bahkan harus dengan pengorbanan untuk mendapatkannya.

***

Saat ini Bunda dan Sheeva sedang berjalan di dalam Supermarket dan memilih beberapa keperluan yang dibutuhkan.

Mereka membeli barang untuk keperluan bulanan juga persiapan makan malam keluarga nanti. Sheeva heran kenapa bundanya sampai se exited ini, bahkan keranjang belanjaanya sampai penuh dengan berbagai macam barang belanjaannya.

Setelah sekian lama ini mengitari tempat tersebut mereka mendorong troli tersebut menuju kasir dan membayarnya. Saat sampai di mobil mereka memasukan belanjaanya ke dalam bagasi dengan dibantu sopir.

"Sheeva kita sekalian ke Mall ya? beli baju buat kamu, kan nanti malam pertemuan pertama kamu," ucap Bunda sambil mengerling ke arah Sheeva.

"Bunda apaan sih. Lagian buat apa beli baju lagi, masih ada kok yang lama." ujar Sheeva sambil menutupi raut wajahnya yang memerah. "tunggu... kenapa pula muka jadi merah, aihh ini gara-gara Bunda. Kan aku jadi teringat malam nanti kan, padahal sejak tadi aku sudah berusaha melupakannya," lirih Sheeva dengan suara yang sangat pelan.

"Yah tidak masalah kan kalau beli baju lagi? sudah ayo ikut saja, mumpung Bunda lagi baik nih beliin kamu baju baru."-sambil menarik tangan Sheeva menaik mobil . "Pak, kita ke Mall dulu yah!"

My Cold Lecturer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang