Keno sedang duduk di pojok kamarnya
Ia memeluk lutut dan hanya menatap kearah belahan pintu kamarnya
Lagi lagi mereka bertengkar
Keno sebenarnya tak terlalu mempedulikan orang tuanya itu
'Toh ini juga malam hari, tak ada yg butuh tidur, lagipula aku sudah biasa begadang'
Akhirnya sesuai pemikirannya ia tak tidur lagi malam ini
Lagi
Suara ribut sudah mereda, kini ia bisa tenang
Keno mengambil ponselnya dan memasang earphonenya
Mendengarkan lagu dan menggambar apapun yg ia pikirkan hari ini
Tanpa sadar langit sudah menunjukkan mentarinya
Mentari yg membangunkan setiap jiwa yg di dunia
Mentari yg memberikan rasa segar dan menyenangkan bagi sebagian orang
Dan adapula yg tidak
Bagi keno semua itu bukan masalah, mau terang ataupun gelap itu tak akan memberikan reaksi emosi apapun kepadanya
Keno hanya terduduk dia sambil menatap ke jendela
Masih memegang ponsel nya
Menatap sinarnya yg menyilaukan selama 15 menit
Dan mulai meregangkan tubuh dan masuk ke kamar mandi
Hari ini ia masuk sekolah, namun ia memilih untuk bolos dan pergi mencari hal yg ia inginkan diluar
Apapun itu, ia akan mencarinya
Mulai berpakaian dan mencuci muka
Ia mulai menyadari betapa gelap lingkaran matanya
Meh ia tak peduli dan lanjut membersihkan diri
Mengambil tas ranselnya
Memasukkan Laptop, ponsel, charger, earphone, sejumlah uang, botol pil, dan tisu yg banyak
Sekarang ia beranjak keluar
Dan menuju ke gang sepi favoritnya
Disana melekat banyak cerita mistis
Bahkan para orang mesum kurang ajar pun tak berani singgah disana
Ia membuka pintu dan semuanya sama
Langit gelap berawan
Suasana mendung yg cenderung gelap
Suasana seperti film lama putih abu hitam
Membawa payung untuk persediaan hujan
Memakai sandal gunungnya yg berguna di setiap tempat
Memulai pencarian harta karunnya
Yaitu alasan ia hidup
YOU ARE READING
Quiet Eleftherosi
FantasyIa hanyalah anak kecil biasa namun hidup baginya tak terasa berjalan setiap waktu demi mencari jasa yg akan memberi tahunya tujuan yg nyata Berjalan dari waktu ke waktu bertemu orang yg baru masalah yg tak berbau namun dapat dipandang oleh ana...