Mel

4 0 0
                                        

Bio

Name : Mel
Gender :  female
Age : 16

.
.
.
.
.

Keno berjalan menyusuri gang gelap favoritnya itu, suasana yg mencekam dan sunyi itu sudah menggambarkan betapa menyeramkannya tempat itu

Namun tidak bagi keno, ia hanya berjalan trus menyusuri gang

Hingga di sisi tembok gang tersebut Keno melihat seorang gadis sedang duduk sambil memainkan ponselnya

Ia tampak tidak tertarik akan kehadiran Keno, namun tidak bagi Keno, Keno tampak tertarik karna jarang ada seorang gadis disini

Keno berhenti sejenak di seberang gadis itu duduk

Keno biasa melihat pria paruh baya, remaja yg mabuk, dan anak laki laki yg sedang menangis atau sedang ketakutan

Ini pertama kalinya Keno melihat seorang gadis disini

Keno ingin menyapa dan mempertanyakannya namun karna gadis itu terlihat tidak tertarik Keno mengurungkan niatnya dan kembali berjalan

Keno tetap berjalan hingga ia sampai di ujung gang

Gerimis mulai turun, langit menjadi mendung abu abu

Mendukung suasana gang yg menyeramkan

Keno memeriksa tas nya apakah ia membawa payung, naas Keno lupa membawanya

Keno melanjutkan berjalan hingga ke sungai di balik gang kecil itu

Dulu Keno pernah bertanya tanya, bagaimana bisa ada sebuah sungai disini padahal ia menyusuri gang yg gelap dan terbilang sempit

Namun Keno tak mempermasalahkannya dan kembali melakukan kegiatan rutinnya

Mengambil pil didalam tas, dan menelannya tanpa air

Pil itu sering membuat Keno makin berenergi dan menjernihkan pikirannya

Keno lupa apa nama pil itu

Berjalan ke arah sampan kecil yg ada di pinggir sungai

Keno menaikinya dan mulai mendayung, menyebrangi sungai dan pergi ke seberang, tempat sebuah gedung barang rongsok yg sepi dan gelap

Keno tidak tau itu buka atau tidak

Melihat ke pantulan air sungai Keno teringat saat bunga mawarnya jatuh dan memudar warna merah nya, saat itu Keno lupa membawa gunting kupu kupunya jadi hari itu semua tetap rapi dan panjang, mungkin topengnya retak namun tetap bisa Keno pakai saat itu, kenangan indah atau buruk?, Keno lupa

Keno sampai di seberang dalam waktu 3 menit, Keno masih berada dalam sampan kecil itu sampai keno melihat sebuah cahaya kecil yg sangat menyilaukan dari tempat sebelumnya atau gang gadis tadi duduk

Keno ingin pergi ke tempat biasanya keno mencari sesuatu, namun saat keno ingin keluar dari sampan ia mendengar suara itu lagi

Wahai bungaku yg layu mengapa engkau terus mencari bibit lain untuk menggantikan kerusakan mu, kau bisa saja menerima nasibmu dan pergi kering dengan damai, kau tau bahwa setiap bunga punya kesempatan untuk tumbuh bukan?

Wahai bungaku yg layu, bukalah matamu dan lihatlah dunia, satu kerusakan kecil bukanlah alasan bagimu untuk mencari kesempurnaan, itu bukanlah pilihanmu dan keinginanmu, tidaklah kau ingin menjadi diri sendiri walau daunmu mulai terkoyak dan dimakan ulat?

Wahai bungaku yg layu, pergilah dan carilah tujuan, jangan kau mencari alasan untuk dicintai dan dikagumi

Wahai bungaku yg layu, pergilah cari jati dirimu dan temukan dia untuk kau percaya dan kau cintai, tanpa alasan dan tanpa kesempurnaan

Kata kata itu selalu terulang setiap Keno pergi kesana, Keno tidak tau siapa yang mengatakan ataupun tujuan mereka mengatakan itu, yang Keno tau, suara itu berusaha mengingatkan Keno akan sesuatu yang harus dia tau, Keno bahkan tidak bisa membayangkan apapun saat suara itu berbicara

Sial, Keno tenggelam ke dalam pikirannya lagi

Keno segera mencapai seberang dan turun dari sampan kecil, diam diam berterimakasih pada sang Pendayung dengan melemparkan koin padanya, sang Pendayung mengangguk dan menarik sedikit jubah hitamnya untuk membungkuk mengambil koin itu, diam diam Keno berpikir bahwa sang Pendayung selalu terlihat tajam saat dia membungkuk, wajahnya juga keras dan putih, mungkin sang Pendayung adalah orang yang sedang sakit?

Keno tidak tau

Keno lanjut berjalan, dia memasuki gang gelap itu lagi, sekarang kabur telah menutupi pandangannya, hujan gerimis sudah berhenti, Keno melepas jas hujan abu abunya, dia lanjut berjalan hingga tiba tiba dia terdiam saat melihat genangan air

Air itu lumayan banyak dan cukup jernih, Keno perlahan membungkuk untuk melihat pantulannya, namun Keno bingung, kenapa dia tidak menunjukan tajamnya saat dia membungkuk?, seperti sang Pendayung?

Sial Keno tenggelam dalam pikirannya lagi

Keno perlahan melihat ke genangan air itu, hanya menemukan dirinya, masih memakai tudung jas hujan abunya, rambut hitamnya kering, dan wajahnya pucat pasi seperti biasanya, Keno bisa melihat atap atap rumah dan jemuran di belakangnya, mereka menjulan dan mengeluarkan suara yang bermacam macam, orang orang sangat sibuk pada jam jam ini

Keno tiba tiba teringat pada ibunya, tidak tunggu, Keno lupa

Keno berdiri dan berjalan kembali, dia berjalan cukup lama sampai dia tiba di sebuah tempat yang gelap dan kosong, Keno melihat gadis itu lagi, gadis yang sama yang Keno temukan di awal gang, gadis itu seperti akan masuk ke kegelapan kosong di depannya

Keno tau bahwa kegelapan itu akan memakan manusia apapun yang melompatinya, Manusia itu akan di telan oleh bumi dan tak akan pernah terlihat lagi, Keno bukanlah pahlawan atau penolong, namun Keno dengan spontan berteriak ke arah gadis itu

"Hey! Jangan lakukan itu!" Keno berteriak, Gadis itu menoleh ke arah Keno dan mengangkat bahunya, bertanya kenapa

Keno menghampiri gadis itu dan memegang tangannya, lalu menjauhkannya dari kegelapan kosong itu

"Kenapa kau melakukannya?" Sang gadis bertanya

Keno melihat ke arah gadis itu sambil memperbaiki jas hujan abu abunya

"Kegelapan itu bisa memakan manusia" Keno menjawab dengan polos

Sang gadis malah tertawa dan duduk di tanah

"Kau lucu" dia berkata lagi, diam diam membuka kaus kakinya dan meninggalkan kakinya bertelanjang

"Kau sering kesini?" Keno bertanya, hendak memulai percakapan

Namun sang gadis tidak menjawab, dia malah berdiri dan langsung berlari ke arah berlawanan dari kegelapan kosong itu

Keno tidak terkejut, tidak semua orang bisa tahan melihat wajahnya yang hancur dan tidak berbentuk

_______________________________________

Keno bukanlah makhluk lain, Keno hanyalah manusia biasa yang memiliki nasib yang mengerikan, Ibu Keno bernama Yodeli adalah seorang penyanyi desa, Keno lupa bagaimana wajah Ibunya, namun Keno tau bahwa sang Ibu tidak kenal dengannya

Kehidupan Keno agak berbeda dengan manusia pada umumnya, dia bahkan tidak mengenali siapa dirinya dan nama panjangnya

Ia hanya mengingat Keno karna orang sering memanggilnya itu

Keno terkadang berpikir apakah dia sakit ataukah memang dia diciptakan tidak tau agar dia bisa mencari tau

Keno juga kadang tidak berpikir tentang hal hal sederhana seperti mencuri dan menyelundupkan barang

Tunggu, bukankah itu salah?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 21, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Quiet EleftherosiWhere stories live. Discover now