7. Penyesuaian

6 2 0
                                    

Malam begitu indah dengan bulan dan bintang yang menghiasi angkasa. Angin menerpa wajah dan badan seseorang jika berada di luar rumah. udara yang masih asri dapat melambangkan bahwa desa ini belum tercemar oleh populasi udara.

Setelah acara makan malam, Keira yang cenderung sering menyendiri ia keluar rumah dan duduk di teras rumah sambil bermain handphone.
Di luar ia bukan hanya sendiri saja melainkan ada teman cowoknya sedang duduk yang tidak terlalu jauh dari dia.

Setelah bermain handphone ia melihat ke sekitar merasa ada yang janggal, sebab ia meresa di awasi dari jarak jauh. Matanya terfokus melihat ke pohon pepaya, pohon itu tidak terlalu tinggi. Ia melihat ada seseorang yang mengintip di atas pohon pepaya itu, Namun ia tidak menghiraukan nya, dan ia lanjut fokus ke handphone lalu men-scroll TIKTOK. Beberapa kali ia men-scroll TIKTOK, tiba tiba ia melihat bahwa lampu kamar nya seperti mati.

Untuk memastikan apakah lampu kamarnya mati atau tidak ia berjalan ke samping kamar di liat dari pentalaso udara ternyata kamarnya tidak mati lampu. Dan dia sudah merasa janggal kembali, namun tidak di hiraukannya.

Setelah itu ia lanjut bermain handphone dan membuka WhatsApp, namun kali ini terlihat dengan jelas ada yang turun dengan sangat cepat dari atas genteng kamarnya. Keira cepat-cepat masuk ke dalam rumah, karna feeling nya berkata itu bukan kucing maupun musang namun yang lain.

Tidak lama kemudia teman-temannya yang bermain Uno masuk ke dalam kamar masing-masing untuk beristirahat. Yang anak cowok juga masuk ke dalam rumah karna teman nya mereka sudah pulang.

bergantian anak cowok main kartu Uno karna Keira kepo jadi ia ikut nimbrung bareng anak cowok untuk main. sejujurnya Keira tidak bisa bermain UNO cuma Devid mengajari Keira, di susul dengan jenny ikut nimbrung bermain UNO dan tak lama kemudian Vita ikut nimbrung juga untuk bermain UNO, tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 00.30 dini hari.

Mereka bermain sambil bercanda ria hingga tidak sadar bahwa mereka sudah mengganggu tetangga sebelah karna suara mereka.
tidak lama kemudian bapak yang punya rumah ngetok jendela yang menandakan kami di suruh istirahat.

setelah bapak ngetuk jendela, yang anak ceweknya masuk ke dalam kamar dan tidur.
sedangkan anak cowok tidurnya di luar.

~~~~~~~

Malam berlalu dan berganti menjadi pagi hari yang cerah dan udara yang sejuk serta segar saat dihirup.

Dengan telaten para kawan-kawan KKN untuk menyiapkan tugasnya masing-masing.
Ada yang belanja sayuran, ada yang masak nasi, ada yang buka-in kain kendala, ada yang nyuci baju, ada yang nyuci piring, ada yang nyapu, ada yang ngepel, ada yang ngerajangi bahan-bahan untuk di masak saat temen yang belanja tadi sudah pulang, dan ada juga yang masak sayur.

Semua ikut serta dalam mengambil peran masing-masing.

Sarapan pun sudah jadi saat nya untuk makan di sela makan selalu ada Senda gurauan yang tak terelakkan.

setelah makan, tidak lupa mengunci piring yang telah kita pakai buat alas makan tadi. kemudian ada yang mandi pagi, ada yang jemurin pakaian, ada juga yang rebahan.

mungkin kalian berfikir "kenapa kok gk langsung proker aja." jawabannya adalah kami menunggu dosen pembimbing kami mengantarkan kami ke sang pemilik rumah dalam artian menitip kamu semua kepada sang pemilik rumah.

waktupun berlalu, tiba di sore harinya. dosen pembimbingnya datang, dan di saat itu juga dosen menyerahkan kamu ke sang pemilik rumah agar di jaga, saat beliau tidak ada.

setelah dosen pembimbing pulang, kami semua beranjak siap-siap untuk mandi sore. secara bergantian yang lain mandi.

tiba masuk malam hari badan Keira kurang fit, dan di malam hari itu ada pembahasan untuk proker besok. jadi berhubungan kamar Keira dekat ruang tamu, dan pembahasan nya juga di ruang tamu, maka ia mendengar kan dari dalam kamar.

secara spontan Keira merasakan bulu kuduknya merinding dan ia langsung buru buru ke ruang tengah, berhubung masih membahas tentang proker.

nyatanya vio dan Adeva melihat yang seharusnya mereka tidak lihat. vio emang sudah bisa merasakan atau melihat makhluk yang tak kasat.

Dengan cepat Adeva bilang ke Devid bahwa kita tidak boleh terlalu berisik. karna jujur banget ni, pas pembahasan proker kita emang berisik.

pada akhirnya rencana proker untuk besok di sudahi pembahasan nya. kemudian semuanya balik ke kamar masing-masing.

"Dimana-pun kita berada kita selalu berdampingan dengan dia"

~~~~~~
Selamat membaca guys.

Semoga di part ini kalian suka ya.
Maaf banyak typo yang bertebaran dan kurang gereget😁🙏

Jangan lupa vote dan komen ya. Kalian juga boleh mengkritik. Biar kedepannya cerita ini lebih baik lagi heheheh😇

KITA & MEREKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang