"Dia datang. Tujuh ratus meter dari sekarang, tujuh lima sembilan sembilan tujuh, bersiap menembak."
"Target locked, dalam tiga puluh menit hasilnya akan sampai padamu. Sir,"
Jevanya Hansen Georgia, Sasaran sadar bahwa dirinya sedang dijebak, hanya saja kali ini jebakan dengan skala besar. Markas utama Grim Reapper sedang diserang, sementara setengah pasukan telah ia kirim ke Benua Amerika karena kepentingan misi, mansion miliknya yang seharusnya dirahasiakan sekitar Satu jam yang lalu telah di bom, pulau pribadinya pun telah dibakar hangus.
"Brengsek, jebakan kali ini mencakup semua informasi internal. Penghianat sialan!"
Kalap, itu yang dirasakan seorang Jevanya Hansen Georgia. Hingga tanpa sadar ia memilih jalan yang salah, seharusnya ia memilih rute kiri justru ia berbelok ke rute kanan.
"Oh? kau memudahkan pekerjaan ku dengan memilih rute kanan, nona Georgia. Dengan ini sebelum tiga puluh menit aku sudah menyelesaikan pekerjaan ku." gumam pria dengan kode, tujuh lima sembilan sembilan tujuh.
Pria itu melanjutkan pekerjaannya, dengan menekan pelatuk snipper yang bisa menyentuh lawan hingga jarak sembilan ratus meter. Snipper yang ia pakai saat ini sudah di modifikasi, hal yang di modifikasi adalah bunyi yang dikeluarkan saat sedang melakukan misi agar dalam masa penugasan target tidak sadar bahwa ada peluru yang sedang mengincar nyawanya.
Duar
Sebuah mobil mewah oleng dan menabrak pohon besar, tidak lama kemudian pohon dan mobil itu terbakar, tentu saja terbakar beserta isinya. Ini adalah akhir dari seorang Jevanya Hansen Georgia, pemimpin Grim Reapper.
"Kerja bagus, sembilan sembilan enam lima. Dengan ini polisi tidak akan menyadari bahwa tragedi tadi telah direncanakan,"
"Ya, gue lakuin semua saran lo tujuh lima sembilan sembilan tujuh. Meletakan alkohol dengan kadar tinggi dalam mobil merupakan hal yang penting, dengan begitu polisi akan berfikir bahwa hal ini terjadi karena kelalaian pengemudi yang sedang mabuk berat."
"Tinggal laporkan bahwa misi telah selesai, kembali lah dengan bayarannya ... "
" ... gue tunggu di markas, partner."
= = = = = = = = = =
"Jason, hubungi keluarganya. Katakan bahwa kita tidak akan mengembalikan putrinya sebelum ia bekerja sama dengan perusahaan ku," pria tua itu menggantung kan kalimatnya, dan tersenyum licik.
"lalu kirim berkas yang berisi video penyiksaan putri kesayangannya itu."
"Siap laksanakan, Tuan."
Sedangkan diruangan yang berbeda, seorang gadis dengan tampilan yang mengenaskan mulai membuka kedua kelopak matanya. Mengabaikan rasa sakit, gadis itu lebih memilih menelisik sekitar ruangan dengan teliti.
"Ini gue berhasil tertangkap? harusnya kan mati ditempat, penampilan gue juga ga banget, luka dimana-" ucapan sang gadis terhenti karena seseorang memotong ucapannya.
" Anda sadar secepat ini setelah kami siksa begitu parah ya, nona Bergius. Yah tidak bisa di ragukan karena anda putri dari seorang Fenderino Bergius."
'Fenderino Bergius, siapa?'
'Gue lagi di siksa ceritanya?'
'Terserah gimana kejadiannya, gue harus kabur kalo gak mau mati lagi.'
TBC
this my first story maybe.
salam kenal dan enjoy, jika ada kesalahan dalam penulisan dan perkataan mohon di koreksi agar saya bisa memperbaiki ! <314 Mei, 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
APLOMB
FanfictionSebuah tragedi kecelakaan yang sudah direncanakan pihak musuh dengan matang, membuahkan hasil yang memuaskan. Kini Jevanya Hansen Georgia seorang Leader Mafia terbesar yang pernah ada pada Zaman Teknologi Canggih seperti sekarang ini telah menghembu...