Namaku Ethelia Hazel Delvine. Aku sudah meninggal-setidaknya itu yang kupikirkan. Rupanya aku salah.
Aku bangkit kembali menjadi seorang undead.
Dan aku...
Aku... Ditempeli orang bodoh di hari pertamaku hidup kembali.
• • •
Aku masih calon undead, belum undead resmi. Entahlah akan seperti apa ujiannya nanti, tapi kalau bunuh-bunuhan, berarti aku bisa menang dengan mudah.
Bukannya aku mau pamer atau mau curhat, tapi aku tadinya serial killer. Jangan tanya kenapa, aku cuma mau dapat uang banyak dengan cara membunuh dan menjual mayat pada undead (sekalian balas dendam pada orang-orang masa lalu). Menurutku cara itu lebih mudah-meskipun aku harus jadi buronan negara sih.
Tapi pada akhirnya aku ketahuan oleh petugas D.E.A.D dan langsung dieksekusi di tempat (baca : langsung ditembak). Aku sempat bingung, kenapa tidak dibawa ke polisi dulu? Sekarang aku mengerti. Ah, rupanya karena aku mau dijadikan undead.
Memang sih, aku punya riwayat hidup yang menjadi faktor pendorong. Pertama, meskipun silsilah keluargaku sederhana, keluargaku mengajarkan beladiri secara turun temurun. Aku tidak tahu kenapa. Nenek moyang, buyut-buyutku, kakekku, ayahku, semuanya diajarkan beladiri.
Biasanya sih anak laki-laki yang diajarkan, tapi ayah dan ibuku tidak punya anak laki-laki, hanya aku. Terpaksa mereka mengajarkannya padaku meskipun aku perempuan. Badanku yang buff ini, semuanya adalah karena mereka. Oh ya, lupa, karena ayah dan ibuku menginginkan anak laki-laki, mereka mengadopsi seorang anak dari panti asuhan bernama Dante. Meski tak memiliki hubungan darah, kami malah sering dikira saudara kandung karena kami sama-sama punya odd eye.
Kedua, aku punya beberapa prestasi beladiri ketika SD dan SMP. Tapi aku berhenti mengikuti lomba beladiri semenjak kelas 2 SMP karena lelah. Aku tetap melatih tubuhku kok, tidak malas-malasan (yah, mungkin sedikit).
Sudah cukup berpikirnya. Mari kita ke masa kini.
"OooOOoOO~~ jadi namamu Hazel yaAAAaA??¿¿ TaDi AkU dengAr nAmamU diSebuT oLeH dOkTeR jiNn yAnG nAmAnYa Dwi iTu~"
Gadis kecil berambut janda menyebalkan ini... Dia terus menempeliku. Apa yang dia inginkan dariku-apa yang menarik dariku?
"Kenalan dong. Namaku Aylane Jovey, panggilnya Aya ya," dia menyodorkan tangannya padaku, sepertinya hendak bersalaman. Aku tidak membalasnya, pura-pura goblok dan mengarahkan pandanganku ke arah lain.
"Ih, loh, lah," katanya. B9st, kalau mau nyebut, satu aja kali. Gausah sampai semuanya disebut.
Aah, sepertinya 7 hariku hidup sebagai calon undead akan menjadi seperti neraka. Bocah ini harus cepat-cepat kubunuh saat selesai ujian nanti.
• • •
Hari keduaku sebagai calon undead. Hari ini sudah mulai latihan di lapangan.
Kemarin juga latihan sih, tapi lebih pantas disebut masa orientasi. Latihannya belum terlalu berat.
Tadi siang, saat jadwal latihan fisik, kami disuruh melawan satu sama lain, dan kata pelatihnya kami jangan menahan diri. Aku menuruti kata-kata pelatihku dan kemudian partner latihanku cedera parah.
Gadis kecil rambut janda itu terus-menerus menatapku dengan tatapan kagum sejak kejadian itu. Stawp, aku tahu aku memang badass, tapi tolong hentikan.
Selain latihan fisik, ada latihan maya-semacam magis, itu istilahnya kalau di dunia fantasi (lah kan ini emang fantasi anjir). Belum, aku belum menguasainya. Sepertinya aku lebih mahir di fisik dibanding maya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live, Love, Kupmily | Born From Death x Kupmily
FanfictionPerjalanan hidup seorang wanita bernama Ethelia Hazel Delvine yang mendapat role antagonis dalam hidupnya. Jiwanya yang hampa dipenuhi bunga ketika bertemu dengan undead-undead bodoh yang kemudian menjadi teman baiknya. Tak lama kemudian, seorang pr...