Story by xXAonoNYmouSPXx
-
Tom memperhatikan ibu dan anak itu berhenti di suatu tempat di dekat air mancur. Penyihir yang belum pernah dia temui seumur hidupnya, dengan rambut cokelat lebat di atas wajah berbentuk hati, dan anak laki-laki yang persi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I am one with the blade I wielded.
My emotions contained- I've shielded.
I've not forgotten the bloodline I lost.
Honor the fallen, for honor never falls.
.
"Tisfg rea viengyleref, tye oyu esufre ti. Awht oyu hiws si a darrwe, dan darrwes rea endrae. Utb ta awhtsoct rea oyu ligliwn ot cerfon?"
.
"All that is me."
Mata Hermione terbuka sebelum dia mengangkat kepalanya kembali dengan napas terengah-engah. Air memercik ke sekelilingnya dan ke ubin. Dia mengambil waktu sejenak untuk mengingat pikirannya, lebih dari untuk mendapatkan kembali napas yang dia tahan karena terlalu lama tenggelam di bawah air. Kunjungannya ke lantai istana pikirannya tetap sama. Tidak ada yang berubah. Oleh karena itu, Tom Riddle berada di sini bukanlah suatu kesalahan.
Dia merasakan getaran menjalari tulang punggungnya. Bukan dari air yang pernah mencuri nafas terakhirnya, tapi dari pertanyaan baru yang mengguncang fondasi fakultasnya.
Apatujuan Riddle dalamsemuaini?
Tangannya menyapu rambut ikalnya yang basah dari wajahnya sebelum dia mengangkatnya di depan matanya. Api biru menutupi kulit telapak tangan dan jari-jarinya, namun dia tidak khawatir, karena mereka tidak akan pernah bisa membakarnya. Sebaliknya, dia ingat bagaimana itu telah membakar seorang laki-laki menjadi abu. Karena putus asa, marah, dan balas dendam, tapi tetap saja pembunuhan. Laki-laki itu yang pertama, tapi bukan yang terakhir.
Sekarang dalam kehidupan barunya, Hermione telah mengambil banyak, tetapi tidak pernah membunuh. Selama tidak ada yang memaksa tangannya, maka dia tidak perlu melakukannya.
Desahan keluar dari bibirnya saat dia bersandar ke bak mandi. Mata masih terpaku pada nyala api yang menari di tangannya. Alduin memberitahunya bagaimana dia bisa melepaskan diri dari cengkeraman Riddle, dan dia merasakan dadanya membusung dengan kebanggaan orang tua sekali lagi. Meskipun dia tidak dapat memanifestasikan api itu sendiri, reaksi Riddle cukup memberitahunya betapa itu menyakitinya.
Betul sekali. Terlepas dari koneksi bengkok antara Riddle dan Alduin, ikatan mereka sebagai ibu dan anak lebih kuat.
Tapi itu tetap tidak mengubah fakta bahwa Tom Riddle akan mencari mereka.
Setelah Knockturn Alley dan Malfoy Manor, dia yakin Riddle akan lebih bertekad untuk menemukan mereka. Jika laki-laki itu belum melakukannya. Yang merupakan masalah yang lebih besar, karena- Mereka. Tidak bisa. Pergi. Dimana saja.
